Ratusan Siswa SMPN 20 Depok Tiba-tiba Lemas, Diduga Terpapar Hepatitis

Suasana di SMPN 20 Depok yang sejumlah siswanya diduga terjangkit hepatitis.
Sumber :
  • VIVAnews/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Ratusan murid Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 20 Depok, Jawa Barat, tiba-tiba lemas sehingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Penyebabnya hingga kini masih dalam penyelidikan tim medis.

Kepala SMPN 20 Depok Komar Suparman mengungkapkan, peristiwa itu bermula ketika pihaknya sedang melaksanakan upacara bendera, Senin pekan, lalu. Saat itu, ada sekira 60 murid yang terkulai lemas dan harus mendapat pertolongan medis.  

“Diawali saat upacara. Saat itu ada anak-anak kami sakit, tapi kami belum tahu permasalahannya. Awalnya sekira 60 murid yang sakit, nah besoknya (Selasa) bertambah 40 orang, totalnya jadi 100-an,” katanya pada wartawan, Rabu, 20 November 2019.

Kondisi itu terus berlanjut hingga akhirnya sejumlah murid terpaksa menjalani cek darah di rumah sakit, Rabu, 13 November 2019. “Ada beberapa murid yang dibawa ke dokter ternyata terindikasi Hepatitis A. Rabunya kami lapor ke puskesmas. Nah, Kamisnya ada tindakan pemeriksaan lanjutan sampai Jumat,” ujar Komar

Ternyata belum berhenti sampai di situ, sejumlah siswa atau siswi lainnya diduga kembali terjangkit virus tersebut pada Senin, 18 November 2019. “Terkait kejadian ini kami sudah koordinasi ke Dinkes (Dinas Kesehatan) dan tadi difokuskan mengambil sampel sejauh mana kondisi anak itu, diambil sampel darah, lingkungan diperiksa, makanan dan air, termasuk guru dan karyawan kantin," ujarnya.

Komar menegaskan, pihaknya sudah sering melakukan imbauan kepada para murid agar meningkatkan perilaku hidup bersih dengan mencuci tangan dan disarankan untuk membawa makanan maupun minuman dari rumah. “Kami sudah lakukan imbauan, bahkan pedagang kantin untuk menjaga kebersihannya," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Hardiono yang melakukan pemeriksaan di sekolah tersebut mengatakan, akibat kejadian ini sebanyak 41 murid masih menjalani perawatan medis secara intensif di rumah sakit. “Yang masih di rawat ada 41 orang,” katanya.

Terkait hal itu, Hardiono berharap, dinas terkait dapat melakukan upaya promotif, preventif dan rehabilitatif, termasuk penyuluhan dan penanganan atas kasus tersebut. “Ini harus dilakukan oleh Dinkes dan puskesmas," ujarnya.

Hardiono menjelaskan, kasus ini diprediksi terjadi akibat perilaku hidup sehat yang tidak sesuai sehingga para murid mudah terjangkit. Virus dapat dengan mudah menyebar karena kondisi tubuh yang tidak vit. “Dengan cuci tangah bisa tidak terjangkit, makanan juga. Soalnya ini virus. Tentunya kami akan melakukan evaluasi juga terhadap jajanan yang ada di lingkungan sekolah," ujarnya.

Dia menambahkan, Pemerintah Kota Depok akan memberikan perhatian secara serius terhadap kejadian ini. Dan untuk para murid yang tidak mampu ataupun tidak masuk dalam tanggungan BPJS maka pihaknya siap memberikan upaya bantuan bersama dinas terkait. (ase)