Fakta-fakta Ria Irawan Meninggal karena Kanker Getah Bening

Ria Irawan semasa hidup
Sumber :
  • Instagram @riairawan

VIVA â€“ Kabar duka datang dari artis senior Ria Irawan. Ria meninggal, setelah berjuang melawan penyakitnya, yakni kanker getah bening yang mengidap di tubuhnya sejak 2014 lalu. 

Ria sudah melakukan sejumlah pengobatan dan akhirnya dirawat di RSCM, hingga menghembuskan napas terakhirnya.

Ria Irawan meninggal pada hari ini, Senin 6 Januari 2020, usai azan Subuh di RSCM. VIVAnews merangkum sejumlah fakta mengenai sosok Ria Irawan, mulai dari karier hingga penyakit yang dideritanya, berikut daftarnya:

1. Pesan terakhir

Di unggahan terakhir Instagramnya, Ria sempat mengucapkan pesan terakhir untuk suaminya, Mayky Wongkar. Diketahui, Mayky sangat setia menemani Ria dalam kondisi apa pun.

"Happy Anniversary 2019," tulis Ria.

Di foto Instagram tersebut, Ria tengah mengenakan pakaian serba hitam sambil memegang sepeda dan menunjuk suaminya. Ekspresi wajah Ria, terlihat ceria sambil menatap suaminya.

Mayky yang duduk di kursi belakang sepeda, juga menunjukkan raut wajah gembira dengan melihat istrinya. 

Foto tersebut diunggah pada 23 Desember 2019 lalu. Rupanya, foto tersebut sebagai ungkapan rasa syukur atas ulang tahun pernikahan keduanya.

2. Gejala kanker

Dikutip dari laman Medical News Today, Senin 6 Januari 2020, salah satu jenis kanker kelenjar getah bening adalah non-Hodgkin Lymphoma. Jenis ini menjadi yang paling banyak dan sering ditemukan pada kasus kanker kelenjar getah bening.

Gejala yang menimpa tubuh akibat kanker jenis ini bergantung pada area di mana kelenjar getah beningnya di serang oleh sel kanker. 

Beberapa gejalanya, antara lain adanya perbesaran kelenjar di beberapa bagian tubuh, namun dengan bentuk yang tak wajar, perut yang nampak membesar, selalu merasa sangat kenyang usai makan walau hanya sedikit, serta sesak napas.

Biasanya, gejala itu juga ditambah dengan adanya infeksi yang sering, berat badan yang menurun tanpa sebab, dan kelelahan yang sangat berat. Pada sebagian lainnya, turut disertai demam yang tinggi lalu hilang dan berkeringat di malam hari.

Adapun gejala lainnya berupa kulit yang kering, memerah, serta gatal dan iritasi menjadi tanda yang sering diabaikan. Gejala yang disebutkan, sebelumnya juga kerap tak dikenali sebagai tanda bahaya. 

Maka, jika gejala itu timbul dan diiringì dengan usia yang sudah lanjut, serta berat badan yang selalu menurun, Anda wajib mewaspadai dan segera periksa ke dokter.

3. Tipe kanker 

Dikutip dari laman Live Strong, Senin 6 Januari 2020, satu dari tiga persen pejuang kanker kembali merasakan sel kankernya kambuh. Tipe dari kanker yang diidap oleh tiap orang menentukan besarnya peluang kekambuhannya. Sebab, beberapa kanker membutuhkan penanganan seperti radiasi atau perawatan lainnya dengan dosis tinggi.

4. Usia saat perawatan kanker

Anak-anak dan dewasa muda yang mendapatkan perawatan kanker di usia tersebut, memiliki risiko besar terhadap peluang kanker kambuh. Namun begitu, usia tersebut bukan hal yang pasti dalam menyebabkan kanker datang kembali. Terlebih, gaya hidup yang sehat dibutuhkan dalam meminimalisir risiko kekambuhan tersebut.

5. Kemoterapi

Dosis tinggi kemoterapi yang didapatkan, berkaitan dengan beberapa kekambuhan kanker. Tipe kemoterapi ini mencakup procarbazine, mechloreghamine, chlorambucil, BCNU, dan sebagainya.

6. Radiasi

Sama seperti jenis kemoterapi yang didapatkan, radiasi dengan dosis tinggi berpeluang besar terhadap risiko kekambuhan kanker. Pada pengidap kanker anak, terapi radiasi menjadi faktor risiko besar yang menyebabkan kekambuhan

7. Gaya hidup

Merokok, konsumsi alkohol, kurang berolahraga, dan pola makan buruk membuat risiko kekambuhan meningkat. Sehingga, menjalani gaya hidup sehat sangat dianjurkan.

8. Film Ria

Awal tahun 2019, mendiang Ria sempat menorehkan namanya dalam sebuah film berjudul "Kuambil Lagi Hatiku". Film bergenre drama romantis itu tayang pada Maret 2019. Film itu mengambil lokasi syuting di Candi Borobudur, dengan menampilkan keindahan tempat tersebut.

Berkisah mengenai perjalanan cinta Sinta (Lala Karmela), perempuan keturunan India, yang akan menikah dengan Vikas (Sahil Shah). Namun, ibunya Sinta, Widi (Cut Mini) malah kabur. Dari situ, konflik muncul untuk Sinta mencari sang ibu hingga ke Candi Borobudur.

Berbagai tantangan sempat dihadapi para pemain. Seperti Cut Mini yang harus berlatih bahasa India, agar sesuai dengan karakternya. Lala juga harus belatih menari selama satu bulan, agar mampu menari layaknya artis Bollywood.

Ria Irawan pun sempat muncul menjadi salah satu pemeran di film tersebut. Saat itu, mendiang Ria tampil maksimal dalam balutan hijab. Artis senior itu tampak segar bugar saat bermain di film itu.

Bahkan, mendiang Ria juga sempat ikut mempromosikan film itu ke berbagai stasiun televisi, serta media online. Ia tak terlihat lelah dengan segudang aktivitasnya yang padat. Meski, kini Ria telah tiada, karyanya akan selalu menginspirasi banyak orang. (asp)