Polisi Dalami Heboh 'Kerajaan' King of The King di Tangerang

Spanduk 'Kerajaan' King Of The King di Tangerang.
Sumber :
  • Sherly/VIVAnews

VIVA – Pihak Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota bersama Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Tangerang, akhirnya menurunkan spanduk kerajaan abal-abal yang terpasang di Jalan Benteng Betawi, Kelurahan Poris Plawad, Cipondoh, Tangerang pada Senin 27 Januari 2020.

Penurunan ini dilakukan, setelah adamya laporan warga yang resah akan adanya spanduk yang memuat kerajaan mirip Keraton Agung Sejagat itu. Di mana, kerajaan itu menjanjikan sebuah kesejahteraan.

"Ya, kita berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Tangerang, karena ini domainnya penertiban masalah itu, tetapi kita dampingi pencopotannya," kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyadi. 

Usai diturunkan, pihaknya menyita spanduk tersebut untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut. Ia pun akan mengusut, apakah memang ada unsur pidana yang merugikan masyarakat. 

"Kita coba dalami nanti, beberapa profil yang ada di spanduk itu. Kalau menurut keterangan warga baru dua minggu, kita akan perdalamlah lebih lanjut terkait hal itu," kata Sugeng. 

Ia pun mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak mempercayai adanya orang ataupun pihak yang mengaku-ngaku sebagai raja. Ia pun meminta masyarakat untuk melaporkan kepada pihak berwenang, jika ada praktik yang tidak wajar di lingkungan sekitar. 

"Diimbau kepada masyarakat yang model-model (Kerajaan) begitu bohong semua itu. Jadi, tidak perlu percaya dan saya minta kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang, kalau ada hal seperti itu segera laporkan kepada pihak yang berwenang baik kepolisian maupun Satpol PP," tuturnya.

Untuk diketahui, spanduk berwarna biru berukuran sekitar 1 x 1,5 meter tersebut muncul di Jalan Benteng Betawi, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Spanduk tersebut bertuliskan ‘King of The King. YM Soekarno. Mr. Dony Pedro’.

Di bawahnya juga terdapat tulisan yang mengklaim bahwa kerajaan tersebut akan bekerja sama dengan Presiden Direktur Bank UBS, Presiden PBB, Presiden MI, yang disebut terbentuk untuk melunasi utang negara. (asp)