Cerita Pamdal Wanita Terluka Saat Amankan Demo di Balai Kota

Massa Gerakan Jaga Indonesia (GJI) saat unjuk rasa di Balai Kota DKI, Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/ Fajar Ginanjar Mukti

VIVA – Seorang petugas pengamanan dalam (pamdal) wanita di Balai Kota DKI Jakarta, terluka ketika bertugas menghalau massa Gerakan Jaga Indonesia (GJI) yang berusaha menerobos ke area kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Ayu Indra Junita, petugas pamdal yang terluka itu. Menurut Ayu, dia hanya menjalankan tugasnya. Dia menilai, massa terlalu terpancing emosi sehingga tidak disadari menyikut muka ayu.

"Kita kan cuma pengamanan, dia (massa) mungkin emosi, jambak teman saya, terus muka saya (terkena) sikutnya," ujar Ayu, di lokasi, Rabu, 4 Maret 2020.

Pantauan VIVAnews di lokasi, massa GJI jumlahnya kali ini lebih banyak dibanding saat mereka melakukan unjuk rasa Rabu, 19 Februari 2020 lalu.

Mereka menyuarakan aspirasi yang sama, yaitu mengkritik kinerja Anies, seperti di dalam revitalisasi Monas, hingga penanganan banjir di Ibu Kota.

Di antara massa, terlihat juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewi Tanjung. Ia menjadi salah satu orator.

Massa memaksa masuk Balai Kota. Namun, karena semua pagar ditutup, massa memaksa meloncati pagar area kantor utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu.

"Ini rumah rakyat, jangan larang kami untuk masuk!," ujar seorang orator.

Massa lalu mendorong-dorong pagar. Polisi, petugas Satpol PP, hingga pamdal, berusaha menghalau dan menahan. Saat itu, peserta aksi yang wanita berusaha menerobos. Polisi wanita (polwan) dan  pamdal wanita, turut menghalau.

Massa semakin emosi karena aksi mereka hendak menerobos dengan meloncati pagar, dihalangi. Hanya dua orang yang berhasil menerobos. Itu pun segera diamankan aparat.

Saat berusaha meloncati pagar Balai Kota itu, ada sebagian dari massa yang menyikut Ayu. Akibatnya, Ayu terluka di bagian gusi hingga berdarah. Bibirnya pun robek.

Diketahui, Rabu, 19 Februari 2020, aksi GJI juga sempat ribut di Balai Kota. Saat itu, seorang pria berteriak-teriak karena kecewa tidak ditemui langsung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.