Daftar 10 Rumah Sakit di Depok Khusus Tangani Covid-19

Sumber :

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah menetapkan 10 rumah sakit di wilayah Depok sebagai rumah sakit khusus penanganan Covid-19. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penanganan pandemi tersebut.

Adapun 10 rumah sakit yang telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 di antaranya, RS Puri Cinere, RS Hermina, RS Sentra Medika, RS Universitas Indonesia, RS Bunda Margonda, RSUD Depok, RS Bhayangkara, RS Meilia, RS Tugu Ibu, dan RS Mitra Keluarga.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyebutkan, khusus untuk RSUD Depok, layanan kesehatan non Covid-19 akan dialihkan ke rumah sakit swasta. “Layanan rawat inap khusus penyakit non (yang bukan) Covid-19 untuk sementara waktu tidak bisa dilakukan, namun untuk konsultasi masih bisa dilakukan dengan sistem jarak jauh,” kata Idris, Senin, 4 Mei 2020.

Selain itu, lanjut Idris, RSUD Depok juga sudah tidak lagi menerima layanan pengobatan untuk poli gigi dan THT sehingga masyarakat dipersilakan untuk melakukan pengobatan di rumah sakit lain. “Kalau untuk konsultasi boleh, bagi dokter pribadinya," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Depok, Devi Maryori menjelaskan, tidak semua layanan selain Covid-19 ditiadakan. “Layanan poli tertentu, seperti jantung dan penyakit kronis lainnya masih bisa diupayakan untuk dirawat. Hal ini menyangkut dengan tingginya biaya pengobatan untuk penyakit jantung di rumah sakit swasta,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Devi, untuk kasus kecelakaan dan persalinan masih bisa ditangani di RSUD. “Oleh karena itu poli-poli kami masih ada untuk melayani pasien, jadi untuk rawat jalan masih ada beberapa. Tapi untuk rawat inap sudah kami fungsikan untuk Covid-19,” katanya.

Devi menambahkan, dengan adanya putusan gubernur, Minggu depan RSUD Depok sudah tidak menerima layanan rawat inap lantaran SK sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 baru diterima Minggu ini.

“Tidak menerima itu rawat inap ya, rawat jalan masih karena kondisi di lapangan. Bisa saja untuk poli dibatasi harinya, kayak penyakit kulit, kulit kelamin, dan psikiatri itu enggak terlalu urgent kita kurangi jam operasionalnya," ujarnya.