Oknum TNI Gadungan yang Ditangkap Saat Razia Diperiksa Garnisun

Operasi Patuh Jaya di Jalan Otista, Jakarta Timur. Foto ilustrasi
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA.co.id

VIVA – Segala cara digunakan pengendara agar bisa lolos dari pemeriksaan petugas saat Operasi Patuh Jaya 2020. Salah satunya dengan ‘menyamar’ sebagai anggota TNI. Dengan harapan, tidak terjaring dalam operasi kepatuhan dalam berlalu lintas tersebut.

Pria tersebut diketahui berinisial A. Ia ditangkap setelah kedapatan menggunakan seragam mirip atribut TNI disertai pangkat 'sersan mayor'. Tidak hanya itu, A bahkan melengkapi diri dengan pistol dan senjata tajam, walau itu mainan. Senjata itu agar terlihat meyakinkan. 

Penampakan fisiknya pun layaknya anggota. Rambutnya dicukur cepak. A terjaring petugas saat melintas di kawasan Jalan Suryo, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Dandenpom Garnisun Tetap 1 Jakarta Pusat Mayor (CPM) Supriyanto menuturkan, A diamankan karena mobilnya mencurigakan. Di kendaraannya itu ada atribut TNI seperti celana loreng, dan juga mengenakan baju dalaman hijau.

"A ini menyampaikan bahwa dia seorang mitra dari sebuah institusi," ujar Supriyanto kepada wartawan, Jumat 24 Juli 2020. 

Baca juga: PPSU Jadi Korban Tabrak Lari, Anies ke Pelaku: Hai Kau Pengecut

Supriyanto mengatakan, A masih menjalani pemeriksaan di Garnisun. Pihaknya mencari tahu, apakah pria tersebut menggunakan atribut TNI sebagai upaya untuk mengelabui saja atau memang dia ada keterkaitan dengan instansi.

"Makanya mau kami klarifikasi kebenarannya. Apakah yang bersangkutan mitra benar dari sana atau tidak," ujar Supriyanto.

Dari pemeriksaan sementara, A ternyata mendapatkan seragam dan atribut itu dari seorang temannya. "Katanya dapat dari pembina mitra. Masih kami cek kebenarannya," katanya.

Baca juga: Bawa Pistol Mainan, Oknum TNI Gadungan Ditangkap di Cempaka Putih

A memang membawa pistol mainan dan senjata laras panjang. Pada saat ditangkap, oknum TNI gadungan itu mengenakan seragam yang berbeda.

Ia memakai celana loreng dan mengenakan baju mirip seragam dinas harian TNI Angkatan Darat berwarna hijau lengkap dengan tanda nama dan pangkat. Seragam yang dikenakannya itu dicurigai, lantaran tidak sesuai dengan standar.

Dandim 0501/JP BS Kolonel (Inf) Luqman Arief memastikan pelaku sudah ditangani oleh pihak TNI. Dia berasal dari salah satu komponen cadangan.

"Sudah ditangani. Ternyata anggota Wanra (Perlawanan Rakyat). Kini masih dalam penanganan," ujar Luqman.

Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menilang 1.000 lebih pengendara yang melanggar lalu lintas pada pelaksanaan hari pertama Operasi Patuh Jaya 2020, Kamis 23 Juli 2020.

"Jumlah penindakan tilang sejumlah 1.763 (pengendara)," kata Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Fahri Siregar.

Selain menilang, Fahri mengatakan pihaknya juga memberikan teguran terhadap 2.699 pengendara.