Anies: Kasus Kematian karena COVID-19 DKI di Bawah Nasional

Gubernur DKI Jakarta Anies BAswedan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar GM

VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan fatality case rate atau tingkat kematian karena COVID-19 di DKI Jakarta per 24 Juli 2020, telah mencapai 4,1 persen.

Namun, Anies memastikan, angka ini sama persis dengan rata-rata fatality case di tataran global, yang juga sebesar 4,1 persen.

"Ini di bawah rata-rata fatality case nasional, yang sebesar 4,9 persen," kata Anies di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta yang dikutip pada Sabtu, 25 Juli 2020.

Baca Juga: Lonjakan Tajam di Kota Malang, 48 Orang Positif COVID-19 Dalam Sehari

Selain itu, Anies menekankan penting sekali untuk terus meningkatkan jumlah tes. Hal ini agar nilai positivity rate yang ada bisa diinterpretasikan karena dianggap valid.

Terkait berapa nilai positivity rate di DKI, Anies memastikan secara kumulatif jika di total seluruhnya sejak awal wabah, positivity rate Ibu Kota sebesar 5,2 persen.

Pun, angka itu juga masih berada di bawah rata-rata positivity rate nasional, yang sebesar 12,3 persen.

Tapi, data itu ini menunjukkan nilai positivity rate di DKI itu berada sedikit di atas rekomendasi ideal badan kesehatan dunia atau WHO, yaitu 5 persen atau di bawahnya

"Angka positivity rate yang dimiliki DKI ini masih jauh di bawah batas maksimal yang pernah disampaikan WHO, yaitu 10 persen. Jadi maksimal 10 persen, idealnya 5 persen, dan kita adalah 5,2 persen," ujar Anies.

Lantas, dengan data tersebut, Anies menegaskan DKI sama sekali belum aman. Menurut dia, saat ini kita semua harus waspada, karena dalam dua pekan terakhir ini angka positivity rate menunjukkan tren yang meningkat.

"Tiga minggu lalu nilai positivity rate di Jakarta untuk minggu tersebut adalah 4,8 persen. Tapi, minggu lalu naik menjadi 5,2 persen, lalu seminggu terakhir ini menjadi 5,9 persen," kata Anies.

Kata Anies, semua elemen warga DKI mesti waspada dalam menjalan aktivitas. Patuhi dan terapkan protokol kesehatan.

"Jadi, kita harus waspada. Karena di satu sisi kapasitas testing di Jakarta itu ditingkatkan, dan penemuan kasus aktif pun digencarkan untuk menemukan kasus-kasus positif," ujarnya.