Pemuda Riau Dicokok, Mengaku Bunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo

Polisi mengerahkan anjing pelacak di lokasi penemuan mayat jurnalis Metro TV, Yodi Prabowo, di Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 10 Juli 2020.
Sumber :
  • VIVA/Vicky

VIVA – Babak baru kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo kembali mencuat. Belum lama ini ada pria yang mengklaim sebagai pembunuhnya. Padahal, polisi telah menyimpulkan kalau Yodi tewas karena bunuh diri.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Tubagus Ade Hidayat, mengatakan orang tersebut mengaku membunuh Yodi, lewat media sosial. Orang tersebut bahkan sempat ribut dengan beberapa rekan almarhum Yodi di Metro TV buntut pengakuannya itu.

"Jadi, ada yang meng-upload. Dia ribut sama temannya (Yodi) dan kemudian meng-upload 'kamu enggak tahu siapa saya? Saya yang terlibat dalam pembunuhan Yodi'. Begitu ceritanya, kemudian ada yang melihat itu melaporkan ke Metro TV karena dia (Yodi) kerjanya di sana," kata Tubagus di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 10 September 2020.

Baca Juga: Misteri Kematian Editor Metro TV, Ini Kesaksian Baru Mengejutkan Warga

Lantas, orang tua Yodi pun menyikapi yaitu melapor ke polisi. Pihaknya kemudian menindaklanjuti dan mencokok orang tersebut di Riau. 

Kemudian, polisi memeriksa beberapa karyawan Metro TV terkait hal ini. Dalam pemeriksaan diketahui ternyata orang ini tidak membunuh Yodi.

"Mengamankan orang itu, ya ternyata memang tidak benar, dan sudah diklarifikasikan ke orang Metro TV juga kita undang untuk datang itu, apa benar enggak? Enggak ada. Jadi sampai sekarang kita masih dalam kesimpulan yang pernah saya sampaikan (bunuh diri)," katanya.

Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo bikin heboh. Yodi ditemukan sudah tak bernyawa di pinggir Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Juli 2020.

Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam, memakai sepatu, dan masih mengenakan helm.

"(Lokasi temuan) di samping tembok tol," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Budi Sartono saat dikonfirmasi wartawan, Jumat, 10 Juli 2020.

Berdasarkan data yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi setelah melihat sepeda motor di sebuah warung bensin dalam keadaan mesin sudah dingin. Beberapa saat kemudian, sejumlah anak yang sedang bermain layangan di pinggir jalan tol melihat ada sesosok mayat laki-laki yang tergeletak.

Dua pekan lamanya polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan. Pada awalnya Yodi sempat diduga dibunuh. 

Namun, hasil penyelidikan menyimpulkan lain. Lewat lima analisis yang dilakukan polisi, Yodi dinyatakan bunuh diri, bukan dibunuh oleh orang lain. (ase)