7 Unit Bus Sekolah DKI Jakarta Digunakan untuk Angkut Pasien COVID-19

Bus sekolah Jakarta
Sumber :
  • Jakarta.go.id

VIVA – Tidak hanya ambulans yang digunakan untuk mengangkut atau memindahkan pasien COVID-19 di Jakarta. Tapi pemerintah daerah memanfaatkan bus sekolah, yang kapasitasnya lebih besar, untuk membawa pasien untuk dirawat seperti ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat.

Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Ali Murthado, menyampaikan itu sebagai klarfikasi perihal bus sekolah yang saat ini diperuntukkan untuk mengangkut dan mengevakuasi pasien COVID-19. 

Dia mengaku, bus sekolah dimanfaatkan untuk mengangkut pasien COVID-19 ini sudah lama, sejak awal pandemi di Tanah Air. "Kita laksanakan perbantuan evakuasi pasien sejak bulan Maret," kata Ali saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis 17 September 2020. 

Baca juga: 15 Hotel di Jakarta Sudah Siap Tampung OTG COVID-19 Kurang Mampu

Ia merinci, ada 7 unit bus sekolah yang digunakan untuk itu. Dari bus-bus sekolah tersebut, ada 15 awak yang mengoperasikannya. Dia mengatakan, awalnya hanya ada lima unit bus yang diperbantukan. Namun mengingat angka kasus semakin tinggi sejak Agustus hingga September 2020 ini, maka ada tambahan bus untuk membantu lima bus yang sudah beroperasi membantu pasien COVID-19 tersebut.

"Saat ini ada 7 unit (yang digunakan) dengan awak bus 15. Total bus yang dimiliki UPAS Dishub (ada) 176," ujarnya. 

Alasan pihak pengelola menggunakan bus sekolah itu lantaran daya tampung bus sekolah lebih besar dan lebih banyak pasien yang bisa terangkut dalam satu kendaraan. "Karena daya angkut bus sekolah banyak, bisa sampai 22 orang sekali trip per bus," ujarnya. 

Ia menambahkan, bahwa bus sekolah itu mengangkut pasien virus corona dari satu tempat misalnya dari Puskesmas atau rumah sakit, dan diantarkan menuju Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat untuk isolasi dan mendapatkan perawatan. 

"Pengangkutan pasien harus ada rujukan dari puskesmas atau rumah sakit dan dalam pelaksanaannya diawasi oleh Dinkes," katanya. (ren)