210 Anak Terlibat Kasus Kecelakaan Sepanjang 2020

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo
Sumber :
  • Tribratanews

VIVA – Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo, baru saja meresmikan 13 progam unggulan yang dimiliki Polres Metro Depok. Di antaranya, Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) dan ruang pelayanan penanganan anak.

Sambodo menjelaskan, program pelayanan penanganan anak yang berhadapan dengan hukum pada perkara kecelakaan lalu lintas dilakukan secara terpadu antara Pom, Balai Permasyarakatan dan Asosiasi Psikologi Forensik (Apfisor) Indonesia.

“Program ini diimplementasikan melalui Ruang Pelayanan Anak Terpadu yang berada di seluruh Unit Laka Lantas di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” kata Sambodo, Jumat, 25 September 2020.

Baca juga: Lalu Lintas Berkurang Selama PSBB Jakarta, Polisi: Banyak Kantor Tutup

Sambodo mengatakan, program ini diselenggarakan karena berdasarkan data bahwa jumlah kecelakaan lintas yang melibatkan anak, baik sebagai tersangka maupun korban, di wilayah hukum Polda Metro Jaya, masih sangat tinggi.

Tercatat, di tahun 2018 berjumlah 559 orang, dan pada tahun 2019 berjumlah 921 orang. Sedangkan semester pertama tahun 2020 berjumlah 395 orang. Untuk kejadian yang melibatkan anak berstatus pelajar pada tahun 2018 berjumlah 239 orang, tahun 2019 berjumlah 368 orang dan tahun 2020 berjumlah 210 orang.

“Dalam penanganan laka lantas yang melibatkan anak selama ini hanya melibatkan Balai Permasyarakatan untuk meneliti kondisi sosialnya saja,” katanya.

Dan kini, lanjut Sambodo, pihaknya sudah bekerja sama dengan psikolog anak yang tergabung dalam Apsifor untuk melakukan wawancara, pendampingan saat pemeriksaan serta penyajian data psikologi anak untuk kepentingan diversi dan proses penyidikan perkara laka lantas anak baik sebagai pelaku, korban ataupun saksi.

Selain itu, ia menyebut pelayanan psikolog anak ini sebagai trauma healing bagi anak terutama anak berstatus sebagai anak yang berkonflik dengan hukum atau tersangka sebelum dilakukan pemeriksaan.

“Nantinya data dari hasil penelitian psikolog anak ini digunakan untuk menyusun program pencegahan dan penanganan laka lantas yang melibatkan anak,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Kapolda Metro Jaya dan Dirlantas Polda Metro Jaya mendapatkan penghargaan dari Rekor MURI dan Gerakan Nasional Polisi Sahabat Anak Kak Seto Award 2020 sebagai Prakarsa Program Ruang Anak Terpadu Panama dalam penanganan anak berhadapan dengan hukum laka lantas. (ase)