Walk Out saat PSI Bicara, Anggota DPRD DKI Dinilai Belum Dewasa
- VIVAnews/ Fajar GInanjar Mukti
VIVA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta ramai-ramai walk out dalam acara rapat terkait pandangan umum Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi (RDTR-PZ).
Saat itu, Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI, Idris Ahmad, sedang menyampaikan pandangan umum terkait raperda tersebut.
Baca juga: PSI Bacakan Pandangan Umum, Anggota DPRD DKI Ramai-ramai Walk Out
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menyayangkan aksi yang dilakukan mayoritas fraksi di DPRD DKI Jakarta. Menurutnya, hal ini menjadi indikator wakil rakyat yang berada di DPRD DKI Jakarta belum dewasa.
"Tentu ini bisa menunjukkan bahwa mereka belum dewasa berdemokrasi. Wakil rakyat yang dipilih rakyat dalam berperilaku harusnya demokratis, jangan kekanak-kanakan," kata Trubus dalam keterangannya, Rabu, 16 Desember 2020.
Trubus juga mengkritisi sikap pimpinan dewan yang tidak menengahi persoalan yang terjadi di DPRD DKI Jakarta hingga akhirnya terjadi aksi walk out.
"Sebagai pimpinan yang seharusnya bisa melindungi seluruh fraksi. Terlepas berbeda partai," ujarnya.
Aksi walk out itu, kata Trubus, juga menunjukkan sikap arogansi anggota DPRD DKI Jakarta. Pada akhirnya, dia menilai, kekuatan mayoritas menjadi yang utama dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat berdampak pada ketidakpercayaan publik kepada anggota legislatif.
"Ada sikap arogan yang mayoritas itu yang benar. Justru publik menilai PSI itu memberikan informasi. Dari informasi yang selama ini di dewan itu menjadi rahasia, jadi sekarang masyarakat tahu," tuturnya.
Dalam rapat Raperda tentang perubahan Perda nomor 1 tahun 2015 di gedung DPRD DKI Jakarta Senin kemarin, 14 Desember 2020, sejumlah fraksi melakukan aksi walk out saat PSI mendapatkan giliran berbicara menyampaikan pandangan umum. Aksi walk out sebagai respons atas sikap PSI yang menolak kenaikan RKT dan gaji DPRD DKI Jakarta.
PSI Inkonsisten
Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD DKI Jakarta, Yusuf, mengatakan bahwa aksi anggota dewan melakukan walk out itu merupakan hak dari para anggota.
"Terkait anggota DPRD walk out pada saat fraksi menyampaikan pandangan umum itu adalah hak dari setiap anggota dewan atas bersikap," kata Yusuf kepada VIVA di Jakarta, Rabu 16 Desember 2020.
Mereka yang melakukan aksi walk out karena menganggap bahwa Fraksi PSI tidak konsisten dalam pembahasan kenaikan anggaran Rancangan Kerja Tahunan (RKT) anggota DPRD DKI Jakarta.
"Alasannya Fraksi PSI enggak konsisten dalam berpendapat dan memutuskan hasil rapat. Hasil rapat yang sudah disusun dan dirancang bersama-sama dan disepakati bersama sama 9 fraksi termasuk PSI, di ujung 1 fraksi yaitu PSI menyatakan sikap dan berbalik 180 derajat, menurut saya kurang elegan dalam berpolitiknya," kata Yusuf.