Depok Masih Zona Merah COVID-19, UI Tambah Fasilitas Isolasi untuk OTG

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok Dadang Wihana.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Universitas Indonesia (UI) mempersilakan salah satu fasilitas terbaiknya, Wisma Jepang, untuk dijadikan tempat karantina bagi pasien terinfeksi COVID-19 dengan gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG).

UI telah menyedikan Wisma Makara untuk pasien OTG. Namun karena tren kasus yang terus meningkat, tim Gugus Tugas akhirnya mengajukan permohonan tempat lagi.

“Wisma Makara itu kapasitasnya 120 kasur, sedangkan tren kasus terus meningkat, maka saat ini kita pisahkan yang negatif dan positif. Prioritasnya adalah untuk warga yang tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumah,” katanya pada Sabtu, 26 Desember 2020.

Baca: Menkes Soroti Kurangnya Jumlah Perawat Jika Kasus COVID-19 Melonjak

Wisma Jepang memiliki fasilitas 40 tempat tidur. Fasilitas penunjang lainnya sama dengan Wisma Makara, yakni layanan wifi gratis berikut pendampingan dari tim medis yang meliputi delapan tenaga medis. Diharapkan mampu mengakomodasi keperluan warga Depok yang ingin karantina namun tanpa gejala.

Pemerintah Kota Depok memutuskan kebijakan itu sebagai bentuk perhatian kepada warga yang terdampak COVID-19. Tim Ggugus Tugas juga kian gencar melakukan pemeriksaan rapid test secara acak di sejumlah wilayah.

Pemerintah Depok kian masif memberikan penyuluhan dan pembagian masker. Bahkan, kota penyangga Jakarta itu telah memiliki Tim Pemburu COVID-19 yang bertugas untuk menindak pelanggar protokol kesehatan.  

Kasus positif COVID-19 di Kota Depok telah mencapai sebanyak 15.847 orang, pasien sembuh sebanyak 12.066 orang, dan meninggal dunia 390 orang. Depok masih berstatus zona merah atau berisiko tinggi penyebaran COVID-19. (ren)