Anies Keliling Daerah, Tsamara PSI: Jakarta Banyak Persoalan Kompleks

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) saat panen raya di Sumedang.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Gubernur DKI Anies Baswedan belakangan ini aktif berkunjung ke daerah seperti salah satunya menggelar panen raya bersama petani di Sumedang, Jawa Barat. Cara Anies itu dispekulasikan bermotif politik untuk kepentingan 2024.

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menilai kegiatan Anies belakangan ini bukan hanya membahas panen raya dan pangan yang bertemu petani di Sumedang. Tapi, eks Mendikbud itu menurutnya juga sempat ketemu dengan kepala daerah lain hingga pimpinan partai politik.

Dia menyinggung narasi politik terlihat saat Anies menghadiri acara syukuran 100 tahun Presiden RI ke-2 Soeharto di Masjid At-Tin Jakarta beberapa hari lalu.

"Intensitas narasi politiknya juga semakin gencar. Bisa kita lihat dalam acara 100 tahun Pak Harto, bagaimana narasi-narasi politik itu dimainkan," ujar Tsamara dalam Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne yang dikutip VIVA, Selasa, 15 Juni 2021.

Tsamara menyampaikan narasi politik yang disampaikan Anies bisa dibantah atau diperdebatkan. Tapi, ia bilang sulit menghindari persepsi publik. Kata dia, lebih baik energi Anies dipakai untuk persoalan Ibu Kota Jakarta.

"Saya kira lebih baik difokuskan saja energi beliau di berbagai macam persoalan kompleks yang menimpa Jakarta begitu. Karena kita bisa melihat kok kalaupun ada upaya soal pangan tersebut, intensitasnya tidak setinggi saat ini," lanjut Tsamara.

"Ini saya ulangi tidak hanya satu bagian, tetapi kerangka besar pertemuan dengan kepala daerah, pertemuan kepala partai, pertemuan para politisi. Saya bagian dari komunikasi politik," tutur Tsamara.

Bagi dia, intenstitas politik Anies lebih tinggi dibandingkan fokus kerja untuk Jakarta. Ia menyayangkan demikian karena PSI yang punya perwakilan di DPRD DKI berusaha membantu persoalan warga Ibu Kota.

"Beliau selesai tahun depan. Lebih baik energi itu difokuskan 100 persen untuk Jakarta. Baik juga untuk janji-janji yang belum selesai seperti rumah DP nol rupiah, dan juga persoalan-persoalan lain gitu. Banjir juga belum jelas persoalannya," jelas Tsamara.

Dia tak menampik persoalan pangan juga penting. Apalagi tak bisa dipungkiri Jakarta butuh bantuan dari daerah lain soal kebutuhan pangan. 

Tapi, ia mempertanyakan Anies yang bergerak aktif soal pangan sejak awal 2018 atau setelah dilantik menjadi Gubernur DKI. Menurutnya, ia tak sependapat jika ada anggapan bahwa Anies sudah bergerak soal pangan sejak 2018.

"Tapi, beberapa tahun 2018 ini berapa banyak seperti sekarang, apakah berminggu-minggu seperti sebuah kerangka besar seperti ini? Sebagai sebuah perjalanan besar dari pertemuan dengan pimpinan partai dan kepala daerah," tutur Tsamara. 

Menurut dia, masyarakat saat ini tidak bodoh dan sudah cerdas karena bisa melihat dinamika yang terjadi. Ia menangkap Anies aktif keliling daerah karena untuk membangun persepsi politik tersebut.

"Ini persepsi yang bisa kita dapatkan, karena persepsi ini yang dibangun ini sesuatu yang memang diharapkan. Tapi, bagi kami lagi-lagi fokus dulu, Jakarta banyak persoalan kompleks. Fokuskan energinya untuk persoalan Jakarta," sebut Tsamara.

Anies Dibela

Founder Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga, menanggapi pernyataan Tsamara. Dia meminta agar Tsamara tak usah seolah-olah elite membodohi masyarakat dengan kegiatan Anies seperti panen raya di Sumedang.

Andi tak menampik, persoalangan pangan DKI yang dihembuskan Anies dengan ke Sumedang menjadi resonansi politik. Dia menyebut tujuan Anies baik untuk kepentingan warga Ibu Kota yaitu soal ketersediaan pangan.

"Tapi, resonansi politik itu bisa dimaknai, tujuan utama atau memang sasaran antara. Sehingga kita tahu mana yang paling signifikan. Kecuali ini memang orientasinya politik kita memang pangannya resonansi saja lah," tutur Andi.

Pun, ia bilang jika pun kegiatan Anies di Sumedang itu bermotif poltik maka juga tak ada masalah. Sebab, budaya politik yang disampaikan Anies juga positif karena kebutuhan pangan yang bisa dirasakan untuk warga Ibu Kota.

"Ada momentum bagus begini dibicarakan orang, banyak yang suka, dan itu insentif buat Pak Anies. Kalau pun ini politik, budaya politik begini jauh lebih baik. Politik nggak dapat buat para elite, (tapi) manfaatnya dapat buat masyarakat," sebut Andi.