Panti Asuhan di Bogor Jadi Klaster COVID, 38 Orang Positif Corona

Puluhan anak dan pengelola di Panti Asuhan Chandra Naya, Bogor Tengah
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Angka positif COVID-19 di Kota Bogor terus meningkat dan wilayah menjadi zona merah di Jawa Barat. Dari data Dinas Kesehatan Kota Bogor, pada Selas 13 Juli 2021 terjadi penambahan 658 kasus positif dengan 300 dinyatakan meninggal dunia.

Salah satu kasus yakni puluhan anak dan pengelola di Panti Asuhan Chandra Naya, Jalan Kantor Batu, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah.

Camat Bogor Tengah, Abdul Wahid mengatakan, ada sebanyak 38 orang positif Corona. Enam orang di antarannya merupakan pengelola dan pengasuh. Seluruhnya diisolasi di lantai dua bangunan panti tersebut.

"Ada 37 orang dan istri dari pengurus sehingga total 38 orang seluruhnya di isolasi di sini di lantai dua. Saat ini ada 4 orang anak-anak yang negatif dan di pisah di ruang depan," kata Abdul Wahid saat berada di lokasi, Kamis 15 Juli 2021.

Wahid mengatakan, Satgas memastikan puluhan anak dan pengelola Panti Asuhan Chandra Naya yang sedang isolasi mandiri akibat terkena COVID-19 ditangani dengan baik. Setiap harinya akan dicek kondisi kesehatan dan kebutuhan anak-anak dan pengelola.

"Kami beserta lurah memastikan penanganan terkait dengan melaksanakan isolasi di panti Chandra Naya, kelengkapan fasilitas dan memastikan kebutuhan makanan sehari-hari yang ada di sini. Alhamdulillah berbagai bantuan berdatangan ke sini," kata Wahid soal klaster panti ini.

Selain kebutuhan makanan, kata Wahid, Satgas memastikan ketersediaan obat dan vitamin. Selain itu, memastikan penanganan oleh petugas kesehatan.

"Kami terus memotitor kesehatan mereka. Kami memastikan ketersediaan obat dan vitamin. Dan setelah kordinasi dengan yang di sini kondisinya masih cukup. Serta teman-teman dari tenaga Kesehatan dari Gang Aut memonitor perkembangan yang di sini," imbuhnya.

Atas kasus positif yang terus meningkat, Wahid mengimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan 5M dari mulai memakai masker, mencuci Tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi.

"Kami meminta masyarakat menjaga ketat mematuhi protokol kesehatan jangan lupa memakai masker duoble karena virus ini tidak tampak dan tidak terlihat. Sekarang ini peningkatan kota Bogor sangat tinggi dan ini kembali lagi kepada kita masyarakat untuk menghindari mobilitas ataupun kumpul-kumpul masyarakat yang tidak jelas," kata dia.

Wahid mengatakan, untuk warga positif, Satgas COVID-19 menyediakan lokasi isolasi mandiri di aula kelurahan di seluruh wilayah Bogor. Di Bogor Tengah, lokasi Isoman berada di di Kelurahan Sempur, Babakan Pasar, dan Kelurahan Panaragan.

“Di sana prosedurnya menunggu rujukan puskesmas dan isolasi ini untuk positif yang tidak bergejala sehingga kita bisa menyiapkan karantinanya,” kata dia.

Sementara pihak pengelola Panti Asuhan Chandra Naya Donny Raditya menuturkan, penguni panti asuhan mengalami gejala ringan. Namun sebagian dari mereka mengalami sesak napas sehingga dibutuhkan oksigen sebagai alat bantu pernapasan. Saat ini puskesmas setempat sudah memberikan bantuan satu tabung oksigen.

"Oksigen hari ini baru dapat satu dari puskesmas," kata Donny yang sedang diisolasi melalui sambungan telpon. 

Kondisi Donny terdengar tampak kurang baik. Melalui sambungan telelpon Donny bicara dengan napas sesekali  terengah-engah dan diselingi batuk.