Mahasiswa-Polisi Saling Dorong, Orator BEM SI Sigap Cegah Rusuh

Demo BEM seluruh Indonesia di depan gedung KPK
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Gabungan massa mahasiswa Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan demonstrasi memprotes pemberhentian 56 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin 27 September.

Dalam aksi tersebut ratusan mahasiswa bahkan sempat terlibat ricuh dan saling dorong dengan anggota polisi yang berjaga.

Saling dorong tersebut terjadi sesaat penghalang berupa tali antara massa dengan polisi copot.

Kapolres Metro Jaksel Kombes Azis Andriansyah langsung turun ke lapangan dan melerai dorong-dorongan itu. Dia memerintahkan jajarannya agar tidak balas mendorong para mahasiswa.

Sementara mahasiswa dari atas mobil komando meminta massa aksi tidak terprovokasi. Mahasiswa yang menjadi orator terlihat berteriak sambil meminta seluruh massa aksi untuk mengangkat tangan agar terlihat siapa yang melakukan pendorongan.

"Hati-hati provokasi semuanya angkat tangan," ujar orator mahasiswa yang ada di atas mobil komando.

Tidak lama kemudian aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi pun terhenti.

"Satu komando, satu perjuangan. Hati-hati provokasi," ujar orator.

Seperti diketahui gabungan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM SI menggelar aksi massa terkait pemberhentian sepihak terhadap 56 pegawai KPK yang tidak lolos TWK.

Diutarakan para mahasiswa sejumlah tuntutan dilayangkan BEM SI yakni meminta Ketua KPK Firli Bahuri mencabut surat keterangan (SK) pemberhentian pegawai KPK.

"Kami mendesak Presiden juga bapak Jokowi untuk bertanggung jawab dalam kasus upaya pelemahan terhadap KPK dengan mengangkat pegawai KPK untuk menjadi aparatur sipil negara," ujar Koordinator BEM SI Muhammad Rais dari atas mobil komando.

"Kami juga menuntut Ketua KPK Bapak Firli Bahuri mundur dari jabatannya dengan telah banyak gagal menjaga integritas dan marwah KPK dalam pemberantasan korupsi," ujarnya.