Antisipasi Pasien COVID-19, DKI Tambah Lokasi Isolasi Terkendali

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah.

VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah lokasi isolasi terkendali menjadi dua belas titik dari sebelumnya enam titik untuk mengantisipasi peningkatan pasien COVID-19 tanpa gejala dan tanpa komorbid.

"Ada beberapa penambahan. Kami juga siapkan rumah susun bila diperlukan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Selasa, 15 Februari 2022.

Selain di rumah susun (rusun), Pemprov DKI juga menyiagakan gelanggang olahraga dan pusdiklat yang dapat dimanfaatkan untuk tempat isolasi terkendali.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Photo :
  • ANTARA/Ricky Prayoga

Adapun lokasi isolasi terkendali tersebut di antaranya Cik's Mansion Jakarta Pusat, Graha Wisata Ragunan Jakarta Selatan, dan Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur.

Kemudian, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jakarta Selatan, Masjid Raya KH Hasyim Ashari di Jakarta Barat, dan Wisma Adhyaksa Puri Loka Jakarta Timur.

"Kami berharap tempat yang disiapkan ini tidak digunakan, mudah-mudahan kasusnya menurun. Alhamdulillah kasusnya cukup baik penurunannya," ucapnya.

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, dari lokasi isolasi yang disiapkan tersebut, baru tiga lokasi yang terisi dan itu pun tidak penuh.

Graha Wisata TMII misalnya dari kapasitas 100 tempat tidur yang terisi baru 25 unit, kemudian Masjid Raya KH Hasyim Ashari baru terisi 10 orang dari total kapasitas 200 tempat tidur.

Kemudian, Wisma Adhyaksa baru terisi 12 dari total kapasitas 200 tempat tidur.

Dinas Kesehatan DKI mencatat hingga Senin (14/2) terdapat penambahan kasus aktif yang dirawat atau diisolasi sebanyak 10.126 orang sehingga total menjadi 83.628 kasus.

Sedangkan tambahan kasus positif mencapai 10.275 orang sehingga total sejak COVID muncul pertama di Jakarta sekitar Maret 2020 mencapai 1.073.483 orang.

Dalam sepekan terakhir sebanyak 360.202 orang menjalani tes usap PCR atau 22,2 persen yang sudah melampaui standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencapai 10.645 orang dalam sepekan. (Antara)