Pulihkan Pariwisata Pascapandemi, Disparekraf DKI Ikut BBTF 2022

Pengunjung berwisata di Pantai Ancol, Jakarta, Selasa, 25 Desember 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan peningkatan di beberapa sektor. Salah satunya yaitu sektor industri pariwisata melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Disparekraf DKI Jakarta Andhika Permata mengatakan, ini pertama kalinya di tahun 2022 Disparekraf mengikuti kegiatan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2022. Acara tersebut berlangsung secara hybrid (online dan offline) pada 13-17 Juni 2022.

"Tahun ini merupakan pertama kalinya Disparekraf DKI Jakarta ikut serta dalam kegiatan BBTF 2022. Dalam kegiatan ini, kami memiliki harapan untuk pemulihan sektor pariwisata di Jakarta pascapandemi COVID-19,” kata Andhika dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 17 Juni 2022.

Wisatawan Mancanegara. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Pada kegiatan BBTF 2022 ini, Disparekraf menghadirkan tiga perusahaan sektor industri pariwisata yaitu PT Pembangunan Jaya Ancol, Jakarta Experience Board (JXB) dan Inspiro Group (Promoter & MICE Co).

Menurut Andhika, kegiatan BBTF 2022 ini merupakan momen yang strategis untuk mempromosikan lini bisnis dari ketiga perusahaan tersebut. Salah satunya yaitu PT Pembangunan Jaya Ancol yang dapat mempromosikan lini bisnisnya seperti rekreasi, resort, kuliner, retail, MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) hingga properti.

"Tidak hanya berpromosi namun dapat memanfaatkan peluang dan mampu mendatangkan kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang lebih banyak lagi untuk datang ke Jakarta, khususnya untuk memajukan industri pariwisata melalui sesi bisnis dan promosi,” ucap Andhika. 

Dengan begitu, Andhika berharap para pelaku usaha di sektor industri pariwisata di Indonesia juga dapat mempromosikan usaha atau bisnisnya. Selain menambah peluang, hal tersebut juga dapat membangun networking yang luas dan berdampak pada pemulihan ekonomi setelah COVID-19. 

"Tidak hanya berpromosi namun dapat memanfaatkan peluang untuk memperluas networking (jejaring), khususnya dalam menjual paket atau produk wisata yang dimiliki," tutur Andhika.