Pelayat Ungkap Bau Wangi Tercium dari Jasad Habib Hasan bin Ja'far Assegaf

Ribuan pelayat saat takziah di rumah Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Cilodong, Depok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Depok – Kepergian Habib Hasan bin Jafar Assegaf (47) membuat sedih keluarga dan jutaan muridnya. Rumah duka yang terletak di area Masjid Nurul Musthofa Center di Jalan Jatimulya, Cilodong Depok terus dipenuhi pelayat. Ribuan orang silih berganti berdatangan untuk mendoakan almarhum.

Pendakwah yang dikenal dekat dengan anak muda itu memberikan kesan tersendiri di mata murid-muridnya. Secara pribadi, almarhum adalah pendakwah yang taat beribadah.

Pimpinan Majelis Nurul Musthofa Habib Hasan bin Jafar Assegaf

Photo :
  • Rabithah Alawiyah

Almarhum wafat dalam kondisi sedang puasa dan baru saja menunaikan shalat dhuha. Bahkan sehabis shalat subuh, almarhum juga sempat bertadarus bersama muridnya.

Habib Hasan wafat di hari kedua bulan suci Ramadhan 1445 H atau Rabu 13 Maret 2024 sekitar pukul 09.01 WIB. Bahkan kerabat bersaksi almarhum dalam kondisi suci karena masih memiliki wudhu saat wafat.

Dari banyak amalan yang dijalankan almarhum pun wafat dalam kondisi husnul khatimah. Beberapa pelayat menuturkan tercium aroma harum dari jenazah Habib Hasan.

“Semua bisa ditanya yang datang hadir lihat langsung. Memang dari kasat mata beliau memang dakwahnya hampir 30 tahun, dari muda sampai saat ini anak 7, tidak lepas untuk mengajak baik. Dibuktikan hari ini beliau dalam keadaan berpuasa setelah solat duha dan di bulan ramadhan, semua tanda-tanda husnul khatimah jelas,” kata Habib Abdullah, adik kandung almarhum Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Rabu 13 Maret 2024

Habib Abdullah memberi kesaksian kalau kakak kandungnya itu tersenyum saat wafat. Dia pun mengagumi kondisi yang dialami kakaknya. “Untuk mukanya begitu senyum, bisa ditanya orang yang melihat. Luar biasa ini tanda bahwa orang yang dakwah meninggalnya begitu sangat mudah sekali,” ungkapnya.

Mengenai aroma harum jasad Habib Hasan ini juga diungkap oleh salah satu figur publik tanah air, Syakir Daulay. Dalam akun instagramnya dia menuliskan bahwa Habib Hasan seakan tersenyum saat meninggal dan tubuhnya harum.

"Meninggal dalam keadaan tersenyum, berseri seri, dan wangi, selepas mandi dan sholat dhuha.
terimakasih ya Rabb telah mengizinkan diri yang hina ini disamping beliau saat beliau menghembuskan nafas terakhir dan berpulang keharibaan mu. Ya rabb, kali ini saja ya rab. izinkan aku menangis. Tanpa harus menyembunyikannya. Izinkan semua tau, bahwa hari ini akhirnya aku menangis juga sejadi jadinya, bukan karena aku tidak terima, tapi agar semua tau betapa sangat berarti nya beliau dalam hidupku," tulis Syakir Daulay dalam akun instagramnya @syakirdaulay

Habib Abdullah, adik kandung almarhum Habib Hasan bin Jafar Assegaf

Photo :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Habib Abdullah mengatakan, sebelum wafat, kakaknya sempat memberi wasiat padanya. Sehari sebelum wafat, dia dan kakaknya berbicara dan terucap bahwa kakaknya menitipkan anak almarhum dan Majelis Nurul Musthofa padanya. Almarhum meminta kedua anaknya yaitu Altoz dan Ali untuk dibawa berdakwah.

“Jadi malam Selasa itu saya sebelum ngajar sempat mampir ke tempat beliau di Majelis Zakaria ngobrol. Beliau pesan, Habib Abdullah saya minta maaf kalau ada salah. Beliau titip Altoz dan Ali (anak almarhum) bawa dakwah kemana saja. Saya (almarhum) sudah siapkan katanya majelis taklim sudah ada, ponpes dan tinggal dakwah,” ceritanya.

Saat itu Habib Abdullah menganggap itu sebagai obrolan biasa dan tidak merasa sebagai firasat kalau kakaknya akan wafat. Habib Abdullah pun mendoakan agar Habib Hasan dalam kondisi sehat selalu.

“Dan titip Majelis Taklim Nurul Musthofa. Karena saya ngga terlalu anggap. Jangan gitu (kata saya), sehat semua. Ngga ada firasat sama sekali, tapi pesan itu jelas saya terima,” pungkasnya.