Keinginan Habib Hasan Bin Jafar Assegaf Sebelum Wafat, Berencana Naik Haji Lagi Tahun Ini

Habib Abdullah, adik kandung almarhum Habib Hasan bin Jafar Assegaf
Sumber :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Depok – Ada satu keinginan Habib Hasan bin Jafar Assegaf yang belum terlaksana. Almarhum berencana menunaikan ibadah haji lagi tahun ini. Namun sebelum keinginan itu terlaksana, Habib Hasan sudah berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa terlebih dulu.

“Iya dan sudah termaktub haji. Tadi sempat ngobrol bersama travelnya, semua urusan visa dan lain sebagainya sudah ada dan sudah termaktub dari travel sudah tinggal berangkat,” kata Habib Abdullah, adik kandung almarhum, Kamis, 14 Maret 2024.

Almarhum rencana berangkat ke Tanah Suci pada 21 Juli 2024. Beliau akan berangkat bersama anak dan istrinya.

Habib Hasan bin Jafar Assegaf

Photo :
  • Facebook Hasan bin Jafar Assegaf

“Rencana tanggal 21 Juli 2024 bersama istri dan anak-anak. Ada keberangkatan haji makanya beliau kepengen banget haji. Di malam selasa juga beliau bersama saya bilang mau berangkat haji,” ungkapnya.

Kondisi istri almarhum saat ini masih syok. Karena kepergian almarhum sangatlah cepat dan dalam usia masih muda. Sebelumnya, almarhum dan istri juga baru saja pergi bersama ke Hadramaut untuk menjemput anak-anak.

“Syok ditinggal, karena lagi benar-benar habis dibawa ke Hadramaut ngambil anakya terus kemana-mana sama beliau. Kemarin waktu buka puasa biasanya tahun lalu sendiri, kemarin bersama anak istrinya dibawa semua jadi benar-benar syok sekali. Kemarin lengkap di rumah umi,” bebernya.

Kepada dirinya, sang kakak mengatakan seluruh keinginan almarhum sudah terlaksana. Mulai dari mendirikan pondok pesantren, menyebarkan dakwah hingga menjemput anak-anaknya di Hadramaut, Yaman untuk kembali ke Indonesia.

“Di malam selasa itu beliau sudah bilang Alhamdulillah semua sudah terlaksana. Pondok pesantren sudah ada, dakwa sudah tersebar dimana-mana, anak-anak muda bisa disaksikan dan anak-anak beliau sudah kembali ke Indonesia yang belajar di Hadramaut ditarik ada Syarifah, Nahya, Altoz, Ali sudah ada di Indonesia,” kenangnya.

Almarhum pun menitipkan apa yang sudah dirintisnya kepada Habib Abdullah untuk diteruskan dan dikembangkan.

“Sekarang tinggal kembangkan saja titip kepada antum,” katanya.

Ribuan pelayat saat takziah di rumah Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Cilodong, Depok

Photo :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Sebulan sebelum wafat, almarhum berpesan bahwa anaknya yang bernama Altoz dan Ali untuk mulai tampil berdakwah. Sebagai paman, Habib Abdullah sangat mendukung wasiat tersebut.

“Sebulan sebelum ini anaknya Altoz, Ali disuruh tampil terus. Kita pamannya sengaja untuk lepas dulu, datang agak terlambat biar beliau terbiasa dengan jemaah banyak. Dan memang ternyata itu arahan beliau. Ali sudah bisa menjalankan apa yang diperintah ayahnya,” ungkapnya.

Kepergian Habib Hasan menorehkan kesedihan bagi jutaan muridnya. Ribuan orang terlihat silih berganti berdatangan ke rumah duka untuk mendoakan almarhum. Ini sebagai tanda cinta jemaah Majelis Nurul Musthofa pada almarhum.

“Beliau ini mengenalkan mereka kepada Rasulullah sehingga mereka itu cinta kepada Rasulullah SAW melalui guru kita tercinta Habib Hasan. Beliau dakwah bukan setahun dua tahun, beliau dakwah kurang lebih 30 tahun. Dari umur saya masih SD kelasi 3 beliau itu kelas 6 SD, kalau saya minta uang itu ke kelas beliau sudah duduk di atas bangku dan semua mendengarkan apa yang dinasihati beliau,” ungkapnya.

Habib Abdullah mengenang ketika dirinya hendak meminta uang pada kakaknya namun saat itu almarhum sedang berdakwah. Kakaknya baru memberi uang setelah selesai berdakwah pada teman-temannya. Saat itu kakaknya masih duduk di bangku kelas VI SD namun sudah banyak teman-temannya yang mendengarkan nasihat almarhum.

“Sampai saya minta uang gimana? Tunggu sebentar. Jadi, selesaikan dulu sama teman-temannya. Jadi dakwahnya sudah dari awal SD. Dan beliau bersama para ulama terdahulu sangat dekat, dibawa dan dituntun jadi wajar sekarang seperti ini,” pungkasnya.