Polisi Imbau Warga Datang Lebih Awal Jika Hendak Salat Id di Masjid Istiqlal
- VIVA/Anwar Sadat
Jakarta – Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Purnomo Condro mengimbau kepada masyarakat Jakarta maupun di luar Jakarta untuk berangkat lebih awal jika hendak melakukan salat Idul Fitri (Salat Id) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Tujuannya, agar tak terdampak rekayasa lalu lintas yang sifatnya masih situasional.
"Begini rekayasa lalin di istiqlal digunakan masyarakat juga untuk berdatangan kami berharap lebih pagi untuk para jamaah bisa hadir di masjid istiqlal karena diperkirakan besok akan kepadatannya di masjid istiqlal pasti akan bertambah," ujar Kombes Pol Susatyo di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa 9 April 2024 malam.
Susatyo mengatakan bahwa jajarannya tetap melakukan pengamanan di sekitaran Masjid Istiqlal. Sebab, itu sudah menjadi satu rangkaian dari pengamanan Polda Metro Jaya.
"Tetap kita pengamanan bersama kodim, kodam jaya polda metro jaya untuk pengamanan di masjid istiqlal selain itu juga masjid-masjid lain yang memang menjadi pusat-pusat pelaksanaaan ibadah sholat id dikawasan jakpus itu jadi objek kita," kata dia.
Sebelumnya, Lebih dari 1.840 personel dikerahkan Polda Metro Jaya guna mengamankan malam takbiran di Jakarta dan sekitarnya. Hal itu diungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi.
"Jumlah personel pengamanan malam ini 1.840 orang," kata dia, Selasa, 9 April 2024.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol M. Latif Usman menambahkan, anggotanya telah disiagakan di lokasi penyekatan masuk Jakarta guna menghalau masyarakat yang nekat konvoi takbir keliling saat malam takbiran. Mereka nantinya bakal diputarbalik polisi.
"Terutama seperti yang diharapkan betul, khususnya Bekasi ya berada di Bekasi, Depok ya berada di Depok, Tangerang berada di Tangerang sehingga seperti di Kalimalang kita siapkan pos untuk melakukan pemutarbalikan. Di Lenteng Agung juga kita lakukan pemutarbalikan. Nanti di Daan Mogot, Kalideres kita juga lakukan pemutarbalikan. Dan juga titik-titik alam kota, seperti jelas, Tomang, Slipi, semanggi, Kuningan, Pancoran, khususnya jalur Gatot Subroto sampai dengan Cawang. Begitu juga jalur dari Fatmawati sampai Kota Tua," katanya.
Namun, Latif mengatakan kalau mereka membahayakan bakal ditindak bukan cuma diputar balik. Apalagi, kalau mereka sampai membawa senjata tajam.
"Iya kalau memang sudah membahayakan apa boleh buat. Kita lakukan sampai dengan pemeriksaan kan misalnya dia membawa alat-alat yang berbahaya. Dia membawa istilahnya yang membahayakan massa dirinya. Ya kita amankan, sampai itu," kata dia lagi.