Menkes: Terapi di Rel KA Sama Dengan Pijatan

Terapi Listrik di Rel Kereta
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan sudah mengambil langkah untuk menangani fenomena terapi rel kereta api yang dilakukan sejumlah warga di sekitar Stasiun Rawabuaya, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Dia menerangkan bahwa dinas kesehatan setempat akan menyediakan Puskesmas keliling untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi mereka.

"Masalah itu ditangani oleh dinas kesehatan, mereka mengirimkan Puskesmas keliling kesana," kata Endang saat ditemui di RS Carolus, Salemba, Jakarta, Senin 1 Agustus 2011.

Endang menegaskan terapi di rel kereta adalah sebuah tindakan berbahaya. Tidak hanya untuk diri sendiri melainkan terhadap orang lain.

"Mereka bisa tertabrak kereta. Selain itu juga menganggu ketertiban umum. Artinya, kalau ketabrak kereta, keretanya sendiri bisa celaka, berapa orang yang ada dalam kereta itu bisa celaka," jelasnya.

Meski demikian, Endang tidak memungkiri terapi dengan sentuhan listrik itu memiliki dasar medis. Namun, bila dilakukan di rel kereta api, tindakan itu dia nilai tidak tepat.

"Itu sama dengan rangsangan pijat atau seperti kursi yang ada getarannya. Bukan relnya tapi itu pemijatan (dengan unsur listrik) memang bagus seperti physioterapi, tapi jangan di rel. Tempatnya yang tidak tepat," katanya.

Dia berharap agar masyarakat secara sadar tidak melakukan hal itu. Karena menurutnya yang mereka lakukan itu sebenarnya sama dengan pijatan.
"Jadi bisa beralih ke tempat pemijatan saja," jelasnya. (eh)