Sejumlah Warga Tak Tahu Tarif Turun

Sumber :

VIVAnews - Sejumlah penumpang tak protes meski tarif angkutan umum belum turun. Mayoritas dari mereka tak tahu jika Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, telah menurunkan tarif sebesar Rp 500.

Mutia, warga Duren Sawit, Jakarta Timur, tetap membayar tarif Metromini Rp 2.500 untuk perjalanan Duren Sawit-Tebet. "Tarifnya tetap kok. Memangnya turun yah," ujarnya, Selasa 27 Januari 2009.

Ia pun membayar mikrolet M-44 perjalanan Tebet-Karet dengan tarif normal sebesar Rp 2.500. Padahal, sesuai keputusan gubernur, seharusnya ia cukup membayar Rp 2.000 untuk masing-masing perjalanan tersebut.

Fia, warga Pondok Kopi, Jakarta Timur, juga tetap mengeluarkan Rp 2.500 untuk perjalanan Kampung Melayu-Tanah Abang dengan Kojapa 612. Ia belum mendengar tentang penurunan tarif angkutan. "Sempet denger sih ada rencana penurunan tarif. Tapi belum tahu kalau sudah diputuskan," ujarnya.

Jumat, 23 Januari 2009, Gubernur mengumumkan penurunan tarif Rp 500 untuk seluruh angkutan umum jenis bus sedang dan mikrolet. Gubernur mengatakan akan mulai memberlakukan tarif itu mulai Selasa 27 Januari 2009.

Para pengusaha angkutan umum yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta menolak keputusan tersebut. Bahkan mereka berniat mogok beroperasi jika keputusan itu direalisasikan. Organda menghendaki penurunan tarif hanya sebesar 10,33 persen atau Rp 200-400.

Berikut rincian penurunan tarif yang dikehendaki Organda, tarif penumpang umum untuk bus patas menjadi Rp 2.300 dari Rp 2.500. Sedangkan untuk bus reguler tarifnya menjadi Rp 2.200 dari Rp 2.500. Tarif untuk pelajar tetap Rp 1.000.

Tarif penumpang umum untuk bus sedang menjadi Rp 2.300 dari Rp 2.500. Sedangkan tarif bus kecil seperti mikrolet dan KWK diusulkan Rp 2.600 dari tarif sebelumnya Rp 3.000. Sedangkan untuk pelajar tetap Rp 1.000.