Kasus Sondang, UBK Menimbang Tuntut Polisi

Makam Sondang Hutagalung yang tewas akibat bakar diri di depan Istana
Sumber :
  • Antara/ M Agung Rajasa

VIVAnews - Ketua Dewan Kurator Universitas Bung Karno Rizal Ramli mengaku sangat prihatin dengan cara polisi menangani kasus bakar diri yang dilakukan Sondang Hutagalung. Keprihatinan itu disampaikan mantan Menko Perekonomian itu dalam acara pemberian gelar kehormatan kepada Sondang, yang dilangsungkan di Aula Universitas Bung Karno, Jakarta, Selasa 20 Desember 2011.

Keprihatinan itu, lanjut Rizal, terutama pada saat-saat awal kejadian. "Begitu kejadian, belum diperiksa, dan belum dilakukan penyelidikan sudah diumumkan bahwa ini wanita berusia 40 tahun." kata Rizal. Bahkan, lanjutnya, ada pula yang menulis bahwa ini orang stres.

Pihak kepolisian, lanjut Rizal, mestinya terlebih dahulu meneliti identitasnya secara cermat, baru diumumkan kepada publik. Demikian pula dengan latar belakangnya. Orang sehat atau stres sehingga tidak ada kesan seperti melecehkan pilihan Sondang.

Rizal juga menegaskan UBK dan Dewan Kurator tidak terima dengan perlakuan pihak kepolisian yang menembak gas air mata, menggebuki, dan mengejar mahasiswa dengan pasukan ninja saat melakukan aksi damai yang hendak menyatakan simpati kepada Sondang Hutagalung.

"Kami tidak terima mahasiswa kami diperlakukan seperti itu. UBK sedang menimbang menunjuk lawyer untuk menuntut pihak kepolisian supaya bersikap profesional," katanya. 

Sondang Hutagalung membakar dirinya di depan Istana, Rabu 7 Desember 2011. Pada saat awal kejadian memang sempat diberitakan bahwa yang bakar diri itu adalah seorang wanita. Belakangan setelah diidentifikasi ternyata yang bakar itu adalah Sondang Hutagalung, mahasiswa Universitas Bung Karno, yang aktif di sejumlah organisasi mahasiswa dan masyarakat.