Warga Sunter Jadi Korban Flu Burung

Wabah flu burung
Sumber :
  • Antara/Nyoman Budhiana

VIVAnews - PDY, 23, warga Jalan Baru Ancol Selatan RT 10/6 No 30 Sunter Agung, Tanjungpriok, Jakarta Utara,  diduga suspect flu burung. Ia meninggal dunia Sabtu 7 Januari 2011 malam.

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai tukang las di Sunter Garden, Jakarta Utara ini memiliki peliharaan unggas berjenis burung merpati di sekitar tempat tinggalnya.

Sriyati, 48, orangtua korban, mengatakan awal mulanya PDY pada dini hari pekan lalu atau tepatnya malam pergantian tahun baru pulang hingga larut malam pukul 02.30 WIB, dan mengeluh badannya menggigil dengan panas tinggi hingga 39 derajat celcius.

"Saya langsung kasih obat, dan panasnya turun. Namun, esoknya menggigil dan panas lagi, akhirnya hari Senin saya bawa ke Rumah Sakit Satyanegara Sunter dan hanya divonis penyakit maag dan boleh langsung pulang," kata Sriyati, saat ditemui di kediamannya, Senin 9 Januari 2012.

Menurutnya, pada hari Selasa, kondisi Puguh membaik dan hanya dirawat di rumah. Namun, Rabu siang kondisinya kembali menurun hingga tidak bisa berjalan. Sehingga dibawa lagi ke Rumah Sakit Satyanegara dan dirawat hingga Sabtu sore hingga masuk ruang ICU isolasi.

Dari keterangan dokter, dia divonis penyakit maag, sesak nafas, DBD, jantung, dan gejala flu burung. "Pada Jumat sore keadaanya kritis dan langsung pindah ke ICU untuk diisolasi hingga Sabtu sore," ujarnya.

Karena keterbasan alat, lanjut Sriyati, pada pihak RS Satyanegara akhirnya merujuk PDY ke RS Sulianty Saroso, tetapi penuh. Pihak keluarga juga berusaha mengontak RS Persahabatan Jakarta Timur, tetapi ruangannya penuh juga.

"Setelah itu RS Satyanegara merujuk PDY ke RSUD Tangerang. Namun, saat sampai di RSUD Tangerang nyawa korban sudah meninggal sekitar 15 menit, sehingga diberikan alat pacu jantung untuk memancing jantungnya, tapi hasilnya sia-sia. Korban meninggal Sabtu sekitar pukul 19.00 WIB dan langsung dimandikan lalu dimasukan ke dalam peti," ucapnya.

Laporan : Arnes Ritonga | Jakarta Utara, umi