Penyerangan RSPAD, Polda Bentuk Tim Khusus

tersangka penyerangan di RSPAD
Sumber :
  • VIVAnews/Luqman

VIVAnews - Polisi membentuk tim khusus untuk menangkap para pelaku penyerangan di rumah duka RS Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat dini hari kemarin.

Sampai saat ini penyidik baru menangkap sembilan pelaku. Mereka ditangkap di sembilan lokasi berbeda. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni Harmanto, mengatakan beberapa jam usai kejadian, polisi langsung memburu pelaku dan menangkap orang yang diduga pimpinan penyerangan.

"Untuk mempermudah penyidikan, fakta kami rangkai dengan hasil yang sudah didapat dari Polres Jakarta Pusat. Sementara baru tiga yang jadi tersangka. Kami masih berupaya menangkap yang lain," kata Toni, di Jakarta, Jumat 24 Februari 2012.

Dia menjelaskan, E, orang yang diduga pimpinan itu memiliki peran penting di balik peristiwa tersebut, meski tidak mengalami luka sedikitpun. Dia yang menggerakan massa untuk menyerang.

"Saat kejadian, E memang berada di lokasi. Polisi mempunyai saksi yang menyatakan E ada dilokasi peristiwa itu," jelas Toni.

Perempuan di penyerangan

Toni menambahkan perempuan berambur pirang yang ikut dalam penyerangan merupakan adik tersangka E. "Sementara memang kami dalami, itu yang sedang diburu,"katanya. Menurut dia, polisi memiliki fakta yang menunjukkan bahwa perempuan itu ada di lokasi saat kejadian.

Penyerangan yang terjadi sekitar pukul 01.30 WIB itu menyebabkan dua orang meninggal dunia akibat luka tusuk senjata tajam. Korban meninggal adalah Stendly Wenno dan Ricky Tutu Boy.

Ricky mengalami luka paling parah. Lelaki kelahiran Ambon 29 April 1975 itu meninggal akibat luka tusuk senjata tajam pada bagian leher. Sedangkan Stendly Wenno mengalami luka serius di bagian kepala dan pelipis.

Selain menewaskan Ricky Tutu Boy dan Stendly Wenno, penyerangan oleh puluhan pemuda itu melukai Oktavianus Maxmilion, dan tiga orang lainnya.