Februari, DKI Deflasi 0,22 %

Sumber :

VIVAnews - Ekonomi DKI Jakarta mengalami deflasi sebesar 0,22 persen pada Februari 2009. Kondisi ini dipicu turunnya harga pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, Djamal, mengatakan, tiga kelompok tersebut mengalami penurunan indeks sebesar 4,30 persen. "Laju inflasi tahun 2009 sebesar -0,46 persen," kata dia, Senin 2 Maret 2009. Laju inflasi dari tahun ke tahun 7,58 persen.

Komoditi yang menyumbang deflasi cukup besar di antaranya angkutan dalam kota 0,6736 persen, bensin 0,1332 persen, cabe merah 0,0500 persen, minyak goreng 0,0260 persen
tomat buah 0,0125 persen, dan ayam ras 0,0115 persen.

Sedangkan lima kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok bahan makanan 0,78 persen (kelompok makanan jadi, minuman, rokok), dan kelompok tembakau 0,60 persen.

Kelompok perubahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar juga mengalami kenaikan indeks sebesar 0,35 persen, kelompok sandang 2,53 persen, dan kesehatan 0,07 persen. Satu kelompok tak mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok pendidikan, olah raga dan rekreasi.

Dari 66 kota yg diteliti, 53 kota mengalami inflasi, dan 13 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Samarinda 1,62 persen, terendah Manokwari 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi dialami Pangkal Pinang 1,06 persen, terendah dialami Tangerang dan Banjarmasin sebesar 0,03 persen. Jakarta menempati urutan ke-5 terendah di antara 13 kota yang mengalami deflasi.