Mencekam, Mahasiswa vs Polisi Bentrok di Depan Kampus Unas
Jumat, 21 Juni 2013 - 23:50 WIB
Sumber :
VIVAnews - Bentrokan antara petugas kepolisian dan mahasiswa yang menggelar demonstrasi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kembali pecah.
Kali ini giliran massa dari mahasiswa Universitas Nasional (Unas) yang bentrok dengan petugas di depan kampusnya di Jalan Sawo Manila, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat 21 Juni 2013.
Aksi pemblokiran yang dilakukan massa mahasiswa memancing reaksi dari petugas yang merangsek masuk membubarkan aksi.
Mahasiswa yang semula tertib, tiba-tiba melemparkan botol dan bom molotov ke arah polisi yang membuat barikade. Mahasiswa juga melempar batu dan bambu sambil berteriak menantang.
Sebelum kericuhan pecah, massa juga sempat melakukan aksi bakar ban sambil bergantian melakukan orasi penolakan kenaikan harga BBM.
"Tolak rencana kenaikan harga BBM, tolak pemberian BLSM. Bersama rakyat berjuang, bersama rakyat menderita," ujar seorang orator dalam aksinya.
Hingga kini, kondisi masih mencekam, barisan polisi masih berupaya membubarkan aksi mahasiswa yang dianggap anarkis karena telah melakukan pemblokiran jalan.
Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, baru saja mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi.
"Penyesuaian harga besubsidi telah ditetapkan. Satu, bensin premium atau gasolin Rp6.500 per liter. Dua, minyak solar atau gas oil Rp5.500 per liter. Harga berlaku serentak di seluruh Indonesia hari ini pukul 00.00 tanggal 22 Juni 2013," kata Jero. (umi)
Baca Juga :
Kali ini giliran massa dari mahasiswa Universitas Nasional (Unas) yang bentrok dengan petugas di depan kampusnya di Jalan Sawo Manila, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat 21 Juni 2013.
Aksi pemblokiran yang dilakukan massa mahasiswa memancing reaksi dari petugas yang merangsek masuk membubarkan aksi.
Mahasiswa yang semula tertib, tiba-tiba melemparkan botol dan bom molotov ke arah polisi yang membuat barikade. Mahasiswa juga melempar batu dan bambu sambil berteriak menantang.
Sebelum kericuhan pecah, massa juga sempat melakukan aksi bakar ban sambil bergantian melakukan orasi penolakan kenaikan harga BBM.
"Tolak rencana kenaikan harga BBM, tolak pemberian BLSM. Bersama rakyat berjuang, bersama rakyat menderita," ujar seorang orator dalam aksinya.
Hingga kini, kondisi masih mencekam, barisan polisi masih berupaya membubarkan aksi mahasiswa yang dianggap anarkis karena telah melakukan pemblokiran jalan.
Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, baru saja mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi.
"Penyesuaian harga besubsidi telah ditetapkan. Satu, bensin premium atau gasolin Rp6.500 per liter. Dua, minyak solar atau gas oil Rp5.500 per liter. Harga berlaku serentak di seluruh Indonesia hari ini pukul 00.00 tanggal 22 Juni 2013," kata Jero. (umi)