PT KCJ: Kartu Multi Trip Commuter Line Bisa Diuangkan
Kamis, 27 Juni 2013 - 11:57 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) mulai mensosialisasikan penggunaan tiket multi trip menyusul diterapkannya
e-ticketing
atau tiket elektronik mulai 1 Juli 2013.
Direktur Utama PT KCJ, Tri Handoyo, menjelaskan bahwa tiket
Baca Juga :
multi trip
ini sudah dapat dipesan sejak 24 Juni 2013. Namun, dalam masa sosialisasi ini tiket multi trip hanya berlaku pada jam tertentu, yakni pukul 05.00 - 09.00 dan jam 16.00 - 20.00 WIB. Tapi, kata dia, harga tiket belum menggunakan tarif progresif.
Menurutnya konsumen hanya dibebani kartu
e-ticketing
perdana seharga Rp33 ribu. Rinciannya Rp20 ribu untuk biaya pembuatan kartu dan sisanya untuk saldo minimal.
PT KCJ sudah menyiapkan 200.000 tiket yang akan disebar di seluruh stasiun di Jabodetabek. "Dari hari Senin kemarin tiket multi trip yang telah terjual sebanyak 5 ribu tiket," kata Handoyo, Kamis 27 Juni 2013.
Dia membantah pihaknya melakukan pengendapan uang terhadap harga karcis yang diberlakukan pada tiket
multi trip
. Bahkan dia mengatakan jika masih terdapat saldo di tiket multi trip maka bisa ditukar dengan uang. "Jika sudah tidak digunakan, maka bisa diuangkan, di stasiun manapun," ujarnya.
Rencananya penerapan tiket elektronik bersamaan dengan tiket progresif pada 1 Juli mendatang. Dia mengatakan, dengan sistem progresif ini, tarif yang dikenakan kepada penumpang berdasarkan jumlah stasiun yang dilewati.
Rencana awal PT KCJ akan mengenakan tarif Rp3.000 pada lima stasiun pertama dan tiap tiga stasiun berikutnya Rp1.000. Tapi, kata dia, berkat adanya subsidi maka tarif progresif akan dibuat menjadi lebih murah.
"Adanya PSO (
Public Service Obligation
), setiap lima stasiun pertama menjadi Rp2.000 dan tiap tiga stasiun berikutnya hanya Rp500," ujarnya.
Sementara itu, Humas PT KA, Mateta Rijalulhaq, mengatakan bahwa pihak yang paling diuntungkan dengan adanya PSO adalah para penumpang.
"PSO diberikan pada penumpang, subsidi itu untuk penumpang bukan PT KA, yang diuntungkan itu masyarakat," ujarnya. (eh)