Aparat Bekingi PKL, Jokowi Ngadu ke Kapolda dan Pangdam
Selasa, 23 Juli 2013 - 13:46 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merelokasi pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun relokasi itu menimbulkan penolakan dari para PKL.
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengaku sudah membicarakan soal relokasi Pasar Tanah Abang tersebut dengan berbagai pihak di antaranya dengan aparat kepolisian, tokoh masyarakat dan preman penguasa lapak PKL Tanah Abang.
"Kami sudah beri toleransi kepada PKL dua minggu. Sudah saya sampaikan tetapi jangan ganggu lalu lintas. Coba lihat di lapangan seperti apa," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa 23 Juli 2013.
Baca Juga :
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengaku sudah membicarakan soal relokasi Pasar Tanah Abang tersebut dengan berbagai pihak di antaranya dengan aparat kepolisian, tokoh masyarakat dan preman penguasa lapak PKL Tanah Abang.
"Kami sudah beri toleransi kepada PKL dua minggu. Sudah saya sampaikan tetapi jangan ganggu lalu lintas. Coba lihat di lapangan seperti apa," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa 23 Juli 2013.
Menurut Jokowi, di Pasar Tanah Abang itu banyak pihak-pihak yang menjadi beking
para PKL. Jokowi menyebut ada beberapa oknum aparat yang terlibat dalam bisnis lapak PKL di Pasar Tanah Abang.
Sebagai salah satu solusi untuk menertibkan aparat yang menjadi
back up
para preman yang berbisnis lapak di Pasar Tanah Abang, Jokowi melakukan koordinasi dengan para pimpinan di kepolisian. Jokowi juga sudah berkoordinasi dengan Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya.
"Masalah aparat itu urusannya komandannya dong. Saya sudah bicara dengan Pangdam. Pak Kapolda sudah semuanya. Kemudian terkait rekayasa lalu lintas baru berjalan kemarin. Semuanya pelan-pelan berjalan," katanya. (umi)