Ahok: Pegang Pancasila, Saya Tak Akan Geser Lurah Susan
Selasa, 1 Oktober 2013 - 10:04 WIB
Sumber :
VIVAnews – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yakin Pancasila benar-benar sakti. Oleh sebab itu dia meminta generasi muda tidak lupa Pancasila dan sejarahnya. Pancasila pula yang dijadikan pegangan dia dan Gubernur Joko Widodo dalam memimpin Jakarta.
“Siapapun yang ingin mengubah Pancasila pasti akan hancur dan dipermalukan,” kata pria yang akrab disapa Ahok itu usai upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monas, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2013.
Ahok mengatakan, kesaktian Pancasila sudah teruji sejak lama. “Kalau sakti maka tidak terkalahkan. Buktinya radikal kiri atau radikal kanan tidak pernah berhasil. Jangan mimpi mau kalahkan Pancasila,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok yang pernah bertugas di Komisi II DPR percaya Pancasila yang selama ini menyatukan Indonesia. "Di Indonesia ada beraneka ragam suku, agama, ras. Ini semua ada dalam negara Pancasila,” ujarnya.
Pancasila juga, menurut Ahok, menjadi dasar bagi semua kebijakan yang ia buat bersama Gubernur Jokowi. Ia menegaskan, semua langkah yang mereka ambil semata-mata berdasarkan konstitusi. Itu pula, kata Ahok, yang pernah ia katakan pada Menteri Dalam Neger,i Gamawan Fauzi, terkait Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli.
“Kalau mengerti konstitusi, harus berjuang demi konstitusi dong. Rakyat yang belum mengerti, diajari dulu, baru ajari pejabat. Ini kan soal nyali saja, berani tidak? Makanya saya tanya, Anda taat konstitusi atau taat konstituen,” ujar Ahok.
Ahok mengatakan, ia menyampaikan hal itu agar tidak ada salah langkah. Kritik kerasnya disampaikan agar Mendagri bisa melihat persoalan dengan jernih kenapa Lurah Susan didemo, siapa yang mendemo, dan ada kepentingan apa di balik pendemo.
“Kami akan tetap pertahankan Lurah Susan. Kami tidak akan geser dia karena masalah SARA dan persaingan di dalam. Kita hidup di negara Pancasila. Pengangkatan dan pemberhentian kami pertimbangkan berdasarkan prestasi,” ujar Ahok.
Baca Juga :
“Siapapun yang ingin mengubah Pancasila pasti akan hancur dan dipermalukan,” kata pria yang akrab disapa Ahok itu usai upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monas, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2013.
Ahok mengatakan, kesaktian Pancasila sudah teruji sejak lama. “Kalau sakti maka tidak terkalahkan. Buktinya radikal kiri atau radikal kanan tidak pernah berhasil. Jangan mimpi mau kalahkan Pancasila,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok yang pernah bertugas di Komisi II DPR percaya Pancasila yang selama ini menyatukan Indonesia. "Di Indonesia ada beraneka ragam suku, agama, ras. Ini semua ada dalam negara Pancasila,” ujarnya.
Pancasila juga, menurut Ahok, menjadi dasar bagi semua kebijakan yang ia buat bersama Gubernur Jokowi. Ia menegaskan, semua langkah yang mereka ambil semata-mata berdasarkan konstitusi. Itu pula, kata Ahok, yang pernah ia katakan pada Menteri Dalam Neger,i Gamawan Fauzi, terkait Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli.
“Kalau mengerti konstitusi, harus berjuang demi konstitusi dong. Rakyat yang belum mengerti, diajari dulu, baru ajari pejabat. Ini kan soal nyali saja, berani tidak? Makanya saya tanya, Anda taat konstitusi atau taat konstituen,” ujar Ahok.
Ahok mengatakan, ia menyampaikan hal itu agar tidak ada salah langkah. Kritik kerasnya disampaikan agar Mendagri bisa melihat persoalan dengan jernih kenapa Lurah Susan didemo, siapa yang mendemo, dan ada kepentingan apa di balik pendemo.
“Kami akan tetap pertahankan Lurah Susan. Kami tidak akan geser dia karena masalah SARA dan persaingan di dalam. Kita hidup di negara Pancasila. Pengangkatan dan pemberhentian kami pertimbangkan berdasarkan prestasi,” ujar Ahok.