Harga Tiket Monorel di Jakarta Diperkirakan US$ 1
Rabu, 16 Oktober 2013 - 11:16 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, meminta tarif monorel sebagai transportasi murah, aman, nyaman dan terjangkau bagi masyarakat diterapkan serendah mungkin.
Dalam pembukaan ground breaking monorel di Taman Tugu 66, Jakarta, Jokowi memastikan proyek monorel oleh PT Jakarta Monorail dilanjutkan kembali setelah lima tahun terhenti. Ia menegaskan monorel akan menjadi moda transportasi yang nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.
"Setelah terhenti selama lima tahun, dengan mengucap bismillahirohmanirrohim, pada tgl 16 Okotober 2013, proyek monorel pagi hari ini saya nyatakan dilanjutkan kembali," katanya.
Baca Juga :
Dalam pembukaan ground breaking monorel di Taman Tugu 66, Jakarta, Jokowi memastikan proyek monorel oleh PT Jakarta Monorail dilanjutkan kembali setelah lima tahun terhenti. Ia menegaskan monorel akan menjadi moda transportasi yang nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.
"Setelah terhenti selama lima tahun, dengan mengucap bismillahirohmanirrohim, pada tgl 16 Okotober 2013, proyek monorel pagi hari ini saya nyatakan dilanjutkan kembali," katanya.
Jokowi optimis, proyek monorel di Jakarta akan selesai tepat waktu. Namun, dengan catatan pengerjaannya dilakukan secara serius siang dan malam.
"Proyek dikerjakan dengan serius, pagi, siang dan malam, saya kira tidak ada kata lain, pasti selesai tepat waktu dengan catatan uangnya harus siap," terangnya.
Komisaris Utama PT Jakarta Monorail, Edward Soeryadjaya menambahkan, saat ini sudah dilakukan penghitungan awal terhadap harga tiket monorel diperkirakan US$ 1 atau sekitar Rp11 ribu.
"Untuk sementara kita perkirakan US$ 1. Ini masih perhitungan sementara," kata
Edwar belum bisa memastikan angka pasti berapa kocek yang harus dikeluarkan masyarakat untuk membeli tiket monorel. Kepastian mengenai harga tiket baru bisa dipastikan pada 2016 atau saat monorel siap diopersikan. Tarif sebesar US$1 merupakan asumsi awal.
"Kita lihat perkembangan. Apa mengikuti kurs kedepan atau tidak," ungkapnya. (adi)