Laboratorium UI, Saksi Bisu Kematian Akseyna

Akseyna Ahad Dori semasa hidup.
Sumber :
  • Facebook

VIVA.co.id - Kasus tewasnya Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia di danau Kenanga masih diselidiki polisi. Hingga kini, penyidik belum menetapkan tersangka dalam kasus itu.

Sejumlah fakta lama-kelamaan terungkap. Kolonel (sus) Mardoto, ayah Akseyna mengaku banyak mendengar perkembangan baru dalam kasus itu saat ikut gelar perkara kasus pembunuhan anaknya di Polda Metro Jaya, Jumat 26 Juni 2015.

Ia pun jadi tahu seluruh keterangan rekan-rekan Akseyna yang telah diperiksa polisi. "Tapi soal laboratorium, konfirmasi saja ke pihak UI langsung," ujar Mardoto saat dihubungi, Senin, 6 Juli 2015.

Dalam akun Twitter Mardoto, dia mencurigai adanya kejanggalan yang terjadi di laboratorium kampus anaknya sebelum Akseyna ditemukan tewas. Sebelum kematiannya, kata Mardoto, Akseyna memang bersentuhan dengan laboratorium.

Kepala Departemen Biologi UI, Yasman, membenarkan di hari-hari terakhirnya, Akseyna memang bersentuhan dengan laboratorium. Ia menyampaikan hal itu dalam pesan singkatnya. Menurut Yasman, Akseyna diketahui mengikuti praktikum pada Senin, 23 Maret 2015, atau 3 hari sebelum ditemukan tewas pada Kamis, 26 Maret 2015 pagi.

"Di hari Senin, 23 Maret 2015, Akseyna ikut praktikum dari jam 13.00 sampai pukul 15.30. Setelah itu, Akseyna sempat mengembalikan buku di ruang baca Departemen Biologi," ujarnya.

Kemudian, sehabis itu Akseyna sempat berdiskusi kelompok untuk mengerjakan laporan praktikum yang mesti dikumpulkan pada Selasa, 24 Maret 2015. Dari diskusi kelompok itu Akseyna kemudian pulang ke kosnya menjelang Maghrib.

"Namun, Akseyna justru tak masuk kelas Praktikum Ekologi pada Selasa, 24 Maret 2015 tersebut. Kemudian kembali tak ikut kuliah pada Rabu, 25 Maret 2015. Lalu ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga UI pada Kamis, 26 Maret 2015 pukul 09.30 WIB," katanya.

Akseyna adalah mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) angkatan 2013. Dia tewas mengambang di danau dalam kondisi menggendong tas berisi enam batu seberat 14 kilogram. Awalnya polisi bingung apakah Akseyna tewas karena bunuh diri atau dibunuh. Namun, kemudian polisi meyakini jika Akseyna tewas dibunuh. Kini polisi masih terus menyelidiki dan memeriksa para saksi.

(mus)