Ribuan Hektare Sawah di Tangerang Terancam Kekeringan
Selasa, 4 Agustus 2015 - 16:08 WIB
Sumber :
- ANTARA/Lucky R
VIVA.co.id - Sebanyak 7.022 dari 35.000 hektare lahan persawahan yang ada di Kabupaten Tangerang terancam kekeringan. Penyebabnya, Sungai Cidurian yang mengaliri area persawahan tersebut mengalami penyusutan volume air, sehingga tak mampu mengalirkan airnya ke persawahan milik warga.
Sekretaris Dinas Pertanian, Peternakan, dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Tangerang, Mawardi Nasution, menjelaskan, dari data yang telah ia miliki kurang lebih sebanyak 7.022 hektare lahan persawahan yang ditanami padi terancam kekeringan. Jumlah tersebut didapatnya dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang.
"Sementara itu, untuk wilayah pantura ada Kecamatan Mekar Baru yang kekeringan, yakni seluas 280 hektare atau sekitar 10 persennya dari 1990 hektare rencana tanam. Ada juga di Mekar baru sekitar 180 hektare. Lahan kekeringan, karena sawahnya sudah tidak dialiri air dari Sungai Cigaruka yang juga kekeringan," ungkapnya.
Mawardi menambahkan, Pemkab Tangerang pernah mewacanakan untuk menggunakan air laut yang disaring kadar garamnya. Akan tetapi, keterbatasan anggaran dan mahalnya alat yang diperlukan membuat wacana itu hingga kini belum terealisasi.
"Alatnya sendiri cukup mahal. Makanya belum terealisasi," ujarnya.
Dia berharap tidak terjadi musim kekeringan yang berkepanjangan. Sementara itu, untuk memantau kondisi terkini di lapangan, pemkab telah menerjunkan Petugas Pelaksana Pencatat Data (P3D) serta Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (PPOPT).
"Cukup banyak petugasnya, berkisar 100 orang petugas. Mereka yang melaporkan ke kami mengenai kondisi terkini di lapangan," tutur Mawardi.
Baca Juga :
Sekretaris Dinas Pertanian, Peternakan, dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Tangerang, Mawardi Nasution, menjelaskan, dari data yang telah ia miliki kurang lebih sebanyak 7.022 hektare lahan persawahan yang ditanami padi terancam kekeringan. Jumlah tersebut didapatnya dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang.
"Sementara itu, untuk wilayah pantura ada Kecamatan Mekar Baru yang kekeringan, yakni seluas 280 hektare atau sekitar 10 persennya dari 1990 hektare rencana tanam. Ada juga di Mekar baru sekitar 180 hektare. Lahan kekeringan, karena sawahnya sudah tidak dialiri air dari Sungai Cigaruka yang juga kekeringan," ungkapnya.
Mawardi menambahkan, Pemkab Tangerang pernah mewacanakan untuk menggunakan air laut yang disaring kadar garamnya. Akan tetapi, keterbatasan anggaran dan mahalnya alat yang diperlukan membuat wacana itu hingga kini belum terealisasi.
"Alatnya sendiri cukup mahal. Makanya belum terealisasi," ujarnya.
Dia berharap tidak terjadi musim kekeringan yang berkepanjangan. Sementara itu, untuk memantau kondisi terkini di lapangan, pemkab telah menerjunkan Petugas Pelaksana Pencatat Data (P3D) serta Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (PPOPT).
"Cukup banyak petugasnya, berkisar 100 orang petugas. Mereka yang melaporkan ke kami mengenai kondisi terkini di lapangan," tutur Mawardi.