Alat Canggih Polisi Cari Jejak Pembunuh Akseyna di Danau UI

Petugas kepolisian saat menyelidiki danau yang menjadi lokasi ditemukannya mayat Akseyna, mahasiswa UI pada tahun 2015
Sumber :

VIVA.co.id - Polisi kembali menelusuri jejak pembunuh sadis yang menewaskan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori. Kali ini, polisi menyisir di area Danau Kenanga, Balairung UI, Depok, lokasi ditemukannya jasad korban.

Pantauan VIVA.co.id, penelusuran jejak pelaku dilakukan dengan melibatkan tim penyelam dari Brimob. Tak hanya mengandalkan alat manual, dalam penyelaman itu, petugas juga mengoptimalkan alat khusus sonar.

Sedikitnya ada sekitar lebih dari lima orang yang melakukan penyelaman dengan diantar perahu karet. Mereka dilengkapi dengan sejumlah tabung oksigen dan alat pendeteksi benda logam.

Data yang dihimpun menyebutkan, sebelumnya pada malam hari Dirkrium Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Khrisna Murti melakukan pantauan langsung di lokasi kejadian. Di lokasi ini, petugas juga memasang garis pembatas.

Pengawalan tampak cukup ketat di lokasi penelusuran kali ini. Tak hanya polisi, sejumlah petugas keamanan kampus juga dilibatkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Sayangnya, tidak satupun dari petugas yang ditemui di lokasi bersedia memberikan komentar atas proses penyelidikan tersebut. Salah seorang petugas, bahkan melarang sejumlah awak media yang melakukan peliputan.

"Nanti saja, perintah pak Dirkrimum jangan dulu," ucap salah seorang pria yang mendatangi setiap awak media dengan imbauan yang sama.

Seperti diketahui, Akseyna yang akrab disapa Ace itu ditemukan tewas pada Kamis pagi, 26 Maret 2015. Jasadnya ditemukan mengambang di danau tersebut dengan kondisi sudah membengkak.

Saat jasadnya dievakuasi, polisi dikejutkan dengan adanya sejumlah batu di dalam tas korban. Tak hanya itu, dari hasil penelusuran, polisi juga menemukan surat wasiat di kamar kos korban. Belakangan diyakini, jika surat tersebut ditulis oleh dua karakter.

Serangkain proses penyelidikan yang dilakukan polisi pun akhirnya mengarah pada kasus pembunuhan. Namun sampai sekarang, kasus itu belum juga jelas.

(ren)