Gelagat Tak Biasa Korban Sebelum Kecelakaan Maut Metro Mini

Korban tewas kecelakaan maut Angke
Sumber :
  • VIVA.co.id / Rintan Puspitasari
VIVA.co.id - Kecelakaan maut yang melibatkan Metromini  B 7760 FD dengan kereta commuter line rute Bogor-Jakarta Kota pada Minggu kemarin menelan banyak korban jiwa. Dari 18 korban meninggal, dua di antaranya merupakan karyawan sebuah konveksi di kawasan Jembatan Dua, Jakarta Barat.

Sudikman, korban meninggal kecelakaan maut metromini 80 baru berusia 21 tahun. Pria yang sehari-hari bekerja di sebuah konveksi ini semalam baru saja berkumpul bersama teman-temannya di kawasan Jembatan Lima.

"Biasa kan malam Minggu, dia emang suka main ke kos saya. Semalam dia diam banget, padahal biasanya ceria. Orangnya
rame,
" ujar Darman kepada
VIVA.co.id
. Darman yang terakhir berinteraksi dengan almarhum Sudikman di RSCM pada Minggu, 6 Desember 2015.


Darman menjelaskan, keluarga Sudikman tinggal di Cianjur bersama orangtua dan istrinya. "Dia baru menikah setahun, belum ada anak juga," kata Darma.


Konfirmasi meninggalnya Sudikman, diperoleh dari adik kandungnya,  Minar, melalui baju yang dikenakan korban. Adik Sudikman mengetahui tentang kecelakaan yang menimpa kakaknya dari informasi yang didapat teman almarhum, Diaz.


"Dapat info dari berita. Saya curiga nama Sudikman seperti nama teman saya, jadi saya cari tahu dan kasih informasi ke adeknya," ucap Diaz yang merupakan teman sekampung almarhum di Tegal Bulet, Cianjur ini. Namun hingga berita ini diturunkan, adik almarhum belum bisa ditemui.


Korban lain dari kecelakaan maut metromini adalah almarhum Tujimin. Berdasar informasi yang didapat, pria 40 tahun ini merupakan karyawan sebuah pabrik konveksi di Jembatan Dua, Jakarta Barat.


Almarhum meninggalkan empat orang anak yang masih kecil, bahkan kondisi rumahnya juga menyedihkan.


"Istrinya ibu rumah tangga biasa, rumahnya saja sudah mau ambruk," kata Sahrul, tetangga korban. (ren)