TransJakarta Koridor I Dikaji untuk Dihilangkan

Ini Wajah Baru Transjakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Pemerintah terus mengebut pembangunan transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT). MRT dibangun untuk mengurai kemacetan yang semakin parah di Ibu Kota Jakarta.

Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi, Sutanto Suhodo, mengatakan, jika pembangunan MRT telah selesai, transportasi massal lainnya yaitu bus TransJakarta bisa menjadi korban. Bus TransJakarta koridor I rute Blok M-Kota berpotensi untuk dihapus. Rute tersebut nantinya akan di-cover oleh MRT.

"Rasanya ingin kami hilangkan, karena manfaatnya sejauh mana. Kalau ada dua publik transportasi berkompetisi, saya kira kurang baik. Dua duanya juga disubsidi pemerintah," ujar Susanto usai menjadi pembicara dalam dialog publik bertema "Mendorong Keterpaduan Transportasi Publik Perkotaan DKI Jakarta" sebagai bagian dari kebijakan transportasi aglomerasi perkotaan Jabodetabek di Jakarta, Kamis 10 Desember 2015.

Menurut Susanto, penghapusan koridor I masih terus dikaji. Namun, ada kemungkinan tidak hapus. Hanya dipotong dengan rute menjadi Bundaran HI-Kota.

"Masalah yang perlu dipikirkan adalah jalur Blok M-Kota yang akan putus dari Kota ke Bundaran HI. Karena, sebenarnya Bundaran HI dan Kota belum bisa kami layani," ujarnya.

Adapun proyek MRT untuk koridor selatan-utara pada fase pertama, yaitu jalur Lebak Bulus-Bundaran HI akan dibangun 13 stasiun dan 1 depo.

Dari 13 stasiun ini, terdapat tujuh stasiun layang yaitu Lebak Bulus-Fatmawati-Cipete-Haji Nawi-Blok A-Blok M-Sisingamangaraja. Selain itu, ada enam stasiun bawah tanah Senayan-Istora-Bendungan Hilir-Setiabudi-Dukuh Atas-Bundaran HI. Pembangunan MRT ditargetkan selesai pada 2018.