Akseyna, Deudeuh Dibunuh karena Harta dan Nafsu

Sumber :
  • Zahrul Darmawan/ Depok

VIVA.co.id - Dalam 365 hari perjalanan di tahun 2015, VIVA.co.id merangkum 6 kasus pembunuhan terpanas yang menjadi sorotan masyarakat ibu kota Jakarta dan sekitarnya.

1. Akseyna Ditenggelamkan di Danau UI

Pada Kamis 26 Maret 2015, Universitas Indonesia (UI) Depok dibuat geger dengan temuan sesosok mayat pria di danau dekat Balairung.

Saat itu, tak ada seorang pun yang tahu, siapa gerangan pemuda yang jasadnya ditemukan mengambang sekitar pukul 09.00 WIB itu.

Seiring perjalanan waktu, melalui penyelidikan berbagai barang bukti yang ditemukan, maka terungkaplah, pria yang tewas dengan masih mengenakan tas berisi batu itu adalah salah satu mahasiswa semester IV di Fakultas MIPA UI .

Ia bernama Akseyna Ahad Dori, mahasiswa yang berasal dari Yogyakarta. Namun, meski berbagai barang bukti dan penyelidikan mendalam terus dilakukan.

Polisi hingga di penghujung tahun ini tak jua bisa mengungkap siapa dalang pembunuhan terhadap mahasiswa berusia 18 tahun itu.

Kasus ini cukup menyita perhatian masyarakat ibu kota karena Akseyna dikenal sebagai mahasiswa berprestasi.

Selanjutnya....Deudeuh dibunuh saat berkencan...



2. Deudeuh dibunuh saat berkencan

Seorang wanita cantik berstatus janda ditemukan tewas mengenaskan dengan leher dijerat kabel dan mulut tersumpal kaos kaki di rumah kosan 15 C Nomor 28 RT 007/ RW 10 Kelurahan Tebet, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Wanita yang diketahui bernama Deudeuh Alfi Sahrin alias Tata Chubby ditemukan tak bernyawa pada malam hari, Sabtu 11 April 2015.

Pembunuhan wanita berusia 26 tahun ini banyak menyisakan tanda tanya apalagi sepanjang perjalanan pengungkapan kasus itu, polisi juga mengungkap adanya transaksi seksual alias prostitusi dunia maya yang terkait pembunuhan Deudeuh.

Empat hari berselang, jajaran Kepolisian Resor Jakarta Selatan akhirnya berhasil juga mengungkap siapa orang yang membunuh dara asal Kota Depok itu.

Deudeuh ternyata dibunuh M Prio Santoso. Pria yang sudah berisitri itu, ditangkap di wilayah Bogor dalam persembunyian usai menghabisi nyawa Deudeuh.

Dari situlah terungkap bahwa pembunuhan itu berawal dari hubungan seks sesaat yang dilakukan Prio dengan Deudeuh di malam pembunuhan itu.

M Prio mengaku membunuh wanita yang tengah dikencaninya itu karena sakit hati disebut bau badan dan kurang jantan dalam berhubungan badan.

Selanjutnya...Asisten cantik Bos XL dibunuh di hotel...



3. Asisten cantik Bos XL dibunuh di hotel

Kasus pembunuhan yang tak kalah panas terungkap pada awal Agustus 2015. Yakni kasus pembunuhan terhadap mantan Asisten Bos XL bernama Hayriantira alias Rian.

Pembunuhan Rian sebenarnya sudah terjadi sejak Oktober 2014 di Hotel Cipaganti, Garut. Namun, kepolisian Garut tak mampu memecahkan misteri pembunuhan Rian yang jasadnya ditemukan dalam kondisi telanjang di dalam bak pemandian air panas.

Kematian wanita berusia 37 tahun itu baru terbongkar setelah Polda Metro Jaya menelusuri kasus pemalsuaan dokumen kendaraan yang melibatkan seorang pria bernama Andy Wahyudi.

Dan, pengungkapan kasus pemalsuan dokumen itu berawal dari penyelidikan laporan hilangnya Rian yang dilaporkan keluarga ke Polda Metro Jaya pada 14 April 2015. Saat itu, keluarga melaporkan Rian hilang sejak November 2015 bersama mobil Honda Mobilio yang baru dibelinya.

Andy baru mengakui bahwa ia telah menghabisi Rian di Garut setelah cukup lama berkelit setiap kali menjalani pemeriksaan penyidik.

Untuk membuktikan pengakuan Andy itu Polda Metro Jaya akhirnya berkoordinasi dengan Polres Garut hingga akhirnya terungkaplah bahwa jasad wanita tanpa identitas yang ditemukan di Hotel Cipaganti bernama Rian yang selama ini hilang misterius.

Andy mengaku membunuh wanita yang sempat ia kencaninya itu demi menguasai harta benda termasuk mobil yang baru dibeli Rian.

Saat kasus ini terungkap, jasad Rian sudah cukup lama dikebumikan di sebuah pemakaman umum khusus mayat tanpa identitas yang ditemukan di wilayah Garut.

Selanjutnya... Gadis kecil dibunuh dalam kardus bekas...



4. Gadis kecil dibunuh dalam kardus bekas

Sabtu 3 Oktober 2015, warga sekitar Jalan Sahabat Kampung Belakang, RT 06/05 Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, digegerkan dengan temuan mayat seorang anak perempuan diperkirakan berumur sembilan tahun yang dikemas rapih dalam kardus bekas minuman ringan.

Saat ditemukan, pada mayat gadis mungil itu ditemukan bekas darah yang keluar dari kemaluan, hidung dan mulut. Di tubuh korban juga terdapat luka memar di tangan kiri, dan lecet di bagian tangan kanan.

Selain itu, juga ditemukan kaus dalam warna putih, celana dalam warna hitam, jilbab warna putih.

Kabar temuan mayat gadis kecil itu pun menyebar dan akhirnya sampai juga ke telinga sebuah keluarga warga Jalan Rawa Lele, Kalideres hingga keputusan akhir berdasarkan ciri dan data yang dimiliki, mayat gadis kecil itu teridentifikasi bernama Putri Nur Fauziah alias Putri.

Anak yang masih berusia 9 tahun itu memang sempat diumumkan keluarganya telah menghilang sehari sebelum mayatnya ditemukan terbungkus dalam kardus.

Dalam pengungkapan kasus pembunuhan sadis terhadap Putri tidak mudah. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian bahkan harus turun tangan membentuk tim khusus pengungkap kasus yang cukup menjadi sorotan itu.

Satu persatu petunjuk yang ditemukan diteliti polisi. Belasan rekaman CCTV diambil dan cukup banyak saksi yang diperiksa.

Kerja keras, kegigihan dan kesabaran polisi untuk mengungkap kasus pembunuhan itu akhirnya membuahkan hasil.

Berkat pola penyelidikan yang meluas, polisi akhirnya pada 9 Oktober 2015 menetapkan salah satu saksi yang diperiksa bernama Agus Darmawan sebagai tersangka utama dan tunggal pembunuhan sadis terhadap Putri.

Pembunuhan yang dilakukan Agus terungkap setelah polisi menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus lainnya yakni pencabulan terhadap anak kecil di wilayah Rawa Lele.

Agus mengakui menghabisi nyawa Putri dengan cara menjerat leher korban dengan menggunakan kabel dan membenturkan kepala bocah malang itu berkali-kali hingga dia tewas di dalam bedeng tempat tinggalnya yang berada tak jauh dari sekolah dan rumah orang tua Putri. Dari situ pula terungkap pembunuhan itu dilatarbelakangi nafsu bejat Agus memperkosa Putri.

Selanjutnya... Ibu dan anak tewas bersimbah darah...



5. Ibu dan anak tewas bersimbah darah

Seiring berjalannya kasus pembunuhah Putri, warga Jakarta kembali digemparkan dengan pembunuhan sadis terhadap ibu rumah tangga dan anaknya.

Dayu Priambarita (45 tahun) dan anaknya Yoel Immanuel (5 tahun) ditemukan tewas bersimbah darah di kamar tidurnya, Kamis 8 Oktober 2015.

Kondisi jasad istri dan anak dari pengusaha kusen di perumahan Aneka Elok Kelurahan Penggilingan Kecamatan Cakung Jakarta Timur itu sangat mengenaskan, jasad Dayu ditemukan bersimbah darah tertelentang di atas kasur.

Sedangkan jasad Yoel ditemukan bersimbah darah di lantai di samping kasus tempat jasad Dayu terbujur kaku.

Sepekan dari hari ditemukannya jasad Dayu dan Yoel, polisi akhirnya meringkus pria bernama Heri Kurniawan. Ia ditangkap di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Kamis 15 Oktober 2015.

Kepada penyidik Polda Metro Jaya, Heri mengakui semua perbuatannya, dan ia mengatakan bahwa motif pembunuhan ini adalah murni kasus pencurian dengan kekerasan atau perampokan.

Awalnya, Heri hanya ingin merampok korban. Sayangnya, korban mempergoki aksinya dan Heri pun kalap menyerang ibu dan anak itu lalu menghabisi keduanya dengan pisau.