KJP Berlaku Juga untuk Mahasiswa, Ini Pertimbangan Ahok

Penerima Kartu Jakarta Pintar. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menegaskan pihaknya tetap beri dana bantuan pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada siswa SMA atau SMK negeri di Jakarta yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Langkah ini tidak semata-mata memberi bantuan pendidikan kepada mereka.

Dana KJP hingga perguruan tinggi itu juga diberikan agar para siswa, yang masih duduk di bangku SMA/SMK, tidak bermalas-malasan belajar. Mereka tetap termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi hingga lulus.

Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, berdasarkan pengalamannya, banyak rekan sekelasnya di SMA di Belitung Timur yang menjadi malas setelah belajar di SMA. Mereka tidak memiliki motivasi karena tahu tidak akan melanjutkan studi.

"Dia berpikir 'Ngapain saya belajar untuk tes PTN? Orang tua saya enggak akan sanggup biayai saya,'" ujar Ahok di Balai Kota DKI, Rabu, 27 Januari 2016.

Ahok mengatakan, adanya kepastian dari Pemerintah Provinsi DKI untuk tetap memberi dana bantuan pendidikan setidaknya akan membuat para siswa tidak putus asa. Meski KJP bukan beasiswa, para siswa mengetahui kebutuhan-kebutuhan mereka selama kuliah akan terpenuhi karena adanya bantuan dana KJP.

"Sampai dia lulus, kita tetap biayai," ujar Ahok.

Sebelumnya, Ahok mengatakan wacana dilanjutkannya pemberian dana bantuan pendidikan melalui KJP kepada para siswa yang melanjutkan kuliah akan dilakukan pada tahun ini. Dinas Pendidikan DKI mulai melakukan pendataan siswa SMA/SMK yang akan melanjutkan kuliah pada tahun ajaran 2016/2017.

KJP untuk mahasiswa, bukan beasiswa. DKI memberi bantuan biaya makan dan transportasi yang besarannya mencapai Rp1,5 juta per bulan. Meski demikian, Ahok mengatakan para siswa tetap bisa menyisihkan sebagian dari bantuan dana untuk membayar uang kuliah.

"Perguruan tinggi negeri kita murah kok. Mahasiswa bisa simpen (dana KJP untuk biayai kuliah). Kalau setiap bulan kita kasih Rp1,5 juta, saya hitung-hitung setiap mahasiswa bisa terima Rp18 juta setiap tahun," ujar Ahok.

(ren)