Demo Sopir Angkot, Jalan Lancar Tapi Penumpang Terlantar

Unjuk rasa sopir taksi di Balai Kota DKI Jakarta
Sumber :
  • twitter

VIVA.co.id –  Aksi mogok sopir angkutan umum mengakibatkan ruas jalan ibu kota Jakarta tak semacet biasanya, Senin, 14 Maret 2016.

Salah satu pengendara sepeda motor, Andro (25), mengatakan dia tak perlu waktu lama untuk sampai ke kantornya di kawasan Ampera Raya, Jakarta Selatan. Biasanya, perjalanan dia dari rumahnya di kawasan Depok ke Ampera makan waktu satu setengah jam. Namun, pada pagi hari ini hanya perlu 45 menit untuk sampai kantornya.

"Padahal ini Senin loh, hari yang macetnya lebih parah dari biasanya," katanya kepada VIVA.co.id, Senin 14 Maret 2016.

Dari pantauan VIVA.co.id, sejak pagi tak terlihat banyak angkutan umum beredar di jalan raya. Angkutan umum seperti Kopaja dan Metromini, tak terlihat berlalu-lalang seperti biasanya.

Akibat hal tersebut, terlihat banyak penumpang yang terlantar. Di Jalan Ampera Raya misalnya, terlihat banyak penumpang yang menunggu kedatangan Kopaja Nomor 19 jurusan Ragunan-Tanah Abang, namun tak kunjung datang.

"Dari jam 8 saya tunggu enggak ada. Sekarang saya pesan Gojek aja, tapi belum dapet juga," ujar Anti (23), salah satu calon penumpang Kopaja 19. 

Seperti diketahui, Persatuan Pengemudi Angkutan Darat menggelar unjuk rasa, Senin, 14 Maret 2016. Mereka berencana demontrasi di Balai Kota DKI, Istana Negara dan kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika. Unjuk rasa diperkirakan akan diikuti sekitar 2.000 orang awak angkutan umum.

Mereka menyampaikan aspirasi soal revisi Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang usia kendaraan (peremajaan). Juga menyuarakan masalah angkutan ilegal pelat hitam yang difasilitasi perusahaan jasa aplikasi.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Polisi Suyatno menjelaskan, guna mengawal jalannya unjuk rasa tersebut, ratusan personel dari kepolisian telah disiagakan di masing-masing tempat yang akan menjadi lokasi unjuk rasa. 

"Di Balai Kota DKI 827 personel. Di depan Istana Negara sekitar 800 personel lebih. Namun, ini masih tentatif yah untuk personel karena kami masih apel," ujarnya.