Gusur Lokalisasi Dadap, Bupati Bantah Pesanan Pengembang

Kerusuhan di tengah penertiban kawasan Dadap, Kabupaten Tangerang.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Lucky R

VIVA.co.id – Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, menyesalkan sikap warga setempat yang cenderung anarkistis dalam menyikapi pemberian Surat Peringatan (SP) II rencana penggusuran di kawasan lokalisasi Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Dia berpendapat, seharusnya warga bisa lebih menahan diri lagi.

Sebab, jauh hari sebelum pelaksanaan SP I dan SP II dilakukan, dia bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsyad, sudah melakukan sosialisasi langsung ke warga sekitaran lokalisasi Dadap.

"Saya dan Pak Sekda sudah pernah sosialisasi langsung, begitu pun dinas terkait sudah berkali-kali datang memberitahukan ke warga mengenai rencana penertiban lokalisasi ini," kata Zaki, saat ditemui di Kecamatan Kelapa Dua, Selasa, 10 Mei 2016.

Menurut Zaki, warga sebelumnya sudah diberitahukan selama pembenahan lokalisasi Dadap itu dilakukan, semua warga yang sudah didata oleh pemkab akan ditampung sementara dengan dibiayai sewa kontrakan atau kos-kosan sementara. Bukan sekedar diusir begitu saja tanpa memperhatikan masa depan mereka.

Zaki membantah penertiban lokalisasi Dadap merupakan pesanan pengembang untuk dijadikan pusat perbelanjaan atau pergudangan tertentu. Justru, kata Zaki, kawasan tersebut akan ditata ulang untuk menjadi pusat kajian Islam, pariwisata dan juga pusat kuliner.

"Nanti akan dibangun Islamic Center dan pusat kuliner. Lalu di sekitarnya akan dibangun juga rusunawa, jadi warga bisa tinggal di sana," kata Zaki.

Bila kawasan Dadap juga disebut kampung nelayan, Zaki juga akan membebaskan warganya untuk kembali ke laut untuk menjadi nelayan. Tidak akan ada larangan warga melaut.

Pemkab tegasnya, hanya ingin membumihanguskan praktek prostitusi yang selama ini sudah kuat melekat sebagai jati diri Dadap. "Sudahlah, jangan lagi berurusan dengan kemaksiatan, drugs, minuman keras, bahkan ada beberapa pekerja di prostitusi itu terkena HIV/AIDS," terang Zaki.

(ren)