Motif Ibu Lempar Bayi dari Atap Mal di Bekasi

Ilustrasi bayi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Seorang wanita bernama Fitroha diduga melempar bayinya dari atap Bekasi Junction, Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu 14 Mei 2016. Setelah itu, Fitroha melakukan percobaan aksi bunuh diri. 

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi, Inspektur Satu Puji Astuti mengatakan, pelaku yang merupakan ibu kandung ini diduga melakukan aksi sadisnya karena faktor ekonomi.

"Suaminya pedagang tempe, anaknya dua, dan yang satu umur 7 tahun mau masuk SD tahun ini. Motifnya ekonomi karena pendapatannya sekarang makin menurun, biasanya bikin tempe sehari bisa 1 kwintal tapi sekarang hanya 60 kilogram," kata Puji dalam keterangannya kepada VIVA.co.id, Minggu 15 Mei 2016.

Mengenai kondisi psikologi, Puji mengungkapkan kondisi jiwa si pelaku dalam kondisi normal. "Dalam kondisi normal, karena alasan ekonomi lalu terjadi dampak sosial," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya. seorang ibu membuang bayi dengan cara dilempar dari atap mal. Usai melempar bayi tersebut, si ibu berniat untuk mengakhiri hidupnya dengan melakukan percobaan bunuh diri.

Puji menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi, saat di TKP saksi melihat pelaku berada di atap gedung mal. Warga yang melihat Fitroha berada di atas gedung dan berniat ingin melompat, langsung berteriak. 

"Pelaku mengatakan bahwa bayinya di bawah lantai satu, tepatnya di restoran cepat saji. Dan diduga dilempar oleh pelaku dari atap gedung dengan kondisi terbungkus kain dan masih dalam kondisi hidup," kata Puji.

Puji menambahkan, oleh saksi bayi tersebut di bawa ke klinik namun menurut dokter bahwa kondisi korban sudah parah sehingga kemudian dirujuk ke RS Bhakti Kartini.

"Namun pada saat dalam perawatan korban meninggal dunia dan dari hasil olah identifikasi diketahui kepala korban bengkak diduga remuk di bagian dalam akibat benturan dengan benda keras," ungkapnya. Jenazah korban diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Setelah itu, korba langsung dimakamkan pihak keluarga.