Serapan APBD Jakarta Dinilai Belum Sejahterakan Rakyat

Kandidat Gubernur Jakarta Muhamad Idrus bersama Presiden PKS Sohibul Iman.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Moh Nadlir

VIVA.co.id - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera, Muhamad Idrus mengkritisi penyerapan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sangat rendah.

Menurut Idrus, APBD DKI Jakarta, bisa digunakan dan dimaksimalkan untuk berbagai sektor, seperti pembangunan infrastruktur yang ada demi menyejahterakan warga Ibu kota.

"Saya pribadi, sangat prihatin melihat kondisi ini, di mana anggaran yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan warga Jakarta, ternyata masih minim," kata Idrus, saat dihubungi, Rabu 25 Mei 2016.

Menurut Idrus, data tersebut, dia dapatkan dari Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD) DKI, bahwa penyerapan anggaran DKI Jakarta dari Januari hingga 22 April 2016 baru terserap sebesar 13,86 persen.

"Baru sebesar Rp8,03 triliun dari total APBD Rp66,37 triliun yang disahkan pada 23 Desember 2015 lalu," ungkap dia.

Idrus menegaskan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama harus memperhatikan persoalan itu secara serius. Tujuannya, agar semua birokrasi dan jajaran Pemprov DKI Jakarta bisa benar-benar bekerja.

Data dari Kementerian Dalam Negeri, DKI Jakarta pada 2015 lalu, termasuk dalam provinsi yang serapan anggarannya paling rendah, yaitu sebesar 19,39 persen. Bahkan, April lalu, serapan masih nol persen, sama halnya dengan beberapa provinsi lainnya yaitu Kalimantan Utara, Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Kepulauan Riau, serta Jambi. (asp)