Tak Mau Cuti Kampanye, Ahok Takut Ada Sabotase Banjir

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • VIVA.co.id / Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya tidak mau mengambil cuti untuk berkampanye lantaran takut sabotase yang bisa mengakibatkan banjir kembali terjadi.

Menurutnya, sabotase itu memiliki kemungkinan lebih parah. Dia merujuk kepada genangan yang sempat terjadi di Jalan Gatot Subroto pada April 2016.

Saat itu, genangan ditemukan timbul akibat adanya sumbatan benda-benda besar di saluran air di sana.

"Kami tunggu di sini saja, orang berani menyumbat. Kamu kira itu kebetulan? Ada kano, ada kabel, ada macam-macam," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Jumat, 5 Agustus 2016.

Masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 dijadwalkan antara 26 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Saat itu bertepatan dengan terjadinya fenomena La NiƱa.

Curah hujan di wilayah DKI Jakarta selama empat bulan itu diperkirakan akan lebih tinggi dari biasanya. "(Bulan) Oktober, November, Desember, Januari ini masa hujan yang paling lebat," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, peran kepala daerah selama masa itu sangat krusial. Ia harus memastikan semua infrastruktur penanggulangan banjir di Jakarta siap.

Dia tidak mau kejadian tanggul Latuharhary jebol, yang terjadi pada 2014, terulang. Menurutnya, jebolnya tanggul yang menyebabkan kawasan Jakarta Pusat tergenang itu akibat adanya sabotase.

Oknum di Pemerintah Provinsi DKI, kata Ahok, sengaja tidak membuka pintu air Ciliwung Lama. Akibatnya, limpahan air yang ditahan tanggul terlampau tinggi sehingga tanggul jebol. "Kamu lihat dulu (tanggul) Latuharhary dihancurin," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, hal itu juga menjadi alasannya mengajukan pengujian atas Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 yang menjadi dasar pelaksanaan Pilkada serentak 2017. (ase)