Salahnya Jakarta Cuma Satu, Gubernurnya Bernama Ahok

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thahaja Purnama (Ahok)
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengkritik, pihak-pihak yang memanfaatkan warga yang terkena relokasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Padahal Ahok, sapaan Basuki, mengatakan bahwa relokasi yang dilakukan Pemprov DKI dilakukan untuk kebaikan warga itu sendiri.

Hal itu diungkapkan Ahok terkait rencana relokasi warga bantaran Kali Ciliwung di daerah Bukit Duri, Jakarta Selatan. Pemprov DKI Jakarta akan membangun sheet piles atau dinding pembatas untuk mencegah banjir akibat luapan sungai.

"Kita mah sudah (siap bangun), tinggal menunggu (warga direlokasi)," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu 10 Agustus 2016.

Ahok mencontohkan, saat penggusuran warga Pasar Ikan. Saat itu banyak pihak yang menentangnya memberikan bantuan kepada warga sekitar yang menolak direlokasi. Namun, ketika banjir rob melanda kawasan itu, penentangnya juga ikut membuat surat agar wilayah itu dibangun tanggul.

"Sama kayak Pasar Ikan. Saya diamin. Kan banyak yang menyumbang mie instan. Menyumbang mie apa pakai tenda, aku diamin aja. Aku mau lihat tahan sampai kapan menyumbangnya. Akhirnya berhenti sendirikan. Begitu berhenti sendiri, ada rob, tulis surat ke saya, termasuk yang anti-Ahok tanda tangan, saya baca namanya," ujar Ahok.

Dari pada niat membantu warga sekitar, Ahok mengatakan pihak-pihak itu hanya ingin menolak kebijakan Pemprov DKI

"Jadi memang sudahlah, kadang-kadang ini salahnya Jakarta cuma satu tahu enggak? Gubernurnya namanya Ahok," kata dia.

Untuk relokasi warga Bukit Duri, Pemprov DKI telah menyediakan Rumah Susun Rawa Bebek sebagai pengganti.