Saat Ahok Bingung Menyapa Menteri dari PDIP di Acara Golkar

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di acara Partai Golkar.
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dilanda kebingungan saat memberi sambutan dalam acara peluncuran Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) Partai Golongan Karya (Golkar) di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan.

Ahok, sapaan akrab Basuki, dalam pembukaan sambutan, pertama-tama menyapa Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Mahyudin. Mahyudin yang juga kader Partai Golkar, adalah pejabat negara tertinggi yang hadir di acara.

"Yang terhormat Wakil Ketua MPR dulu (yang disapa). Nanti saya takut balik disentil, repot," ujar Ahok, santai, di hadapan ratusan kader Partai Golkar, Selasa, 30 Agustus 2016.

Ahok menunjukkan kebingungan saat hendak menyapa pejabat negara selanjutnya. Ada dua menteri Kabinet Kerja yang menghadiri acara, yaitu Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto.

Puspayoga hadir karena acara memang berkaitan dengan bidang kerjanya sebagai Menteri Koperasi dan UKM. Puspayoga merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Sementara Airlangga, adalah kader Partai Golkar. "Yang saya hormati Pak Menteri, urutannya yang mana dulu nih?," ujar Ahok.

Ahok akhirnya menyapa Puspayoga. Menurutnya, Puspayoga sebagai kader PDI Perjuangan layak disapa terlebih dahulu. Namun, Ahok tidak menjelaskan alasan menyapa lebih dulu menteri asal PDIP tersebut.

"Menteri yang lama dulu deh, Pak Puspayoga (Menteri Koperasi dan) UKM. Ini juga penting, dari PDI Perjuangan soalnya," ujar Ahok disambut tawa hadirin.

Ahok lanjut menyapa Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto juga ia sapa. Terakhir, Ahok menyapa Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI, Fayakhun Andriadi. Ahok kembali menyatakan orang yang memiliki kaitan dengan pendukungannya di Pilkada DKI 2017 ia prioritaskan.

"Ketua DPD Partai Golkar DKI mesti disebutin juga. Kalau kelewat repot," ujar Ahok.