Forum Ulama DKI Kecewa SBY dan Prabowo Bentuk Dua Poros

Sejumlah ulama membacakan Risalah Istiqlal di Masjid Istiqlal, 18 September 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA.co.id – Koordinator Pengawal Risalah Istiqlal (Perisai), KH.Bachtiar Nasir, menyatakan forum ulama dan masyarakat DKI Jakarta kecewa dengan sikap elit politik yang tidak mendengar aspirasi masyarakat bawah dalam menyikapi konstelasi politik di Ibu Kota. Ini terkait penentuan calon-calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Menurut Bachtiar, para alim ulama dan masyarakat DKI Jakarta sebelumnya telah melakukan rapat akbar di Masjid Istiqlal beberapa waktu lalu. Pada rapat akbar itu, semua tokoh ulama dan masyarakat berharap para elit politik bisa satu suara dan solid untuk melawan calon petahana Ahok-Djarot.

"Tapi karena buruknya komunikasi saat ini, kita dihadapkan oleh dua kandidat untuk melawan calon petahana," kata Bachtiar usai memimpin rapat ulama di Masjid Asyafi'iyah, Jakarta Selatan, Jumat 23 September 2016.

Menurutnya, mandeknya komunikasi antar elit dari dua poros itu disebabkan saling bersikeras dua kubu yang ingin memasang jagoannya.

"Komunikasi ini sebenarnya simpel, SBY ngotot Agus di nomor satu, Prabowo ngotot Sandiaga nomor satu," kata Bachtiar.

Ia pun mengandaikan, apabila salah satu dari dua poros itu (Cikeas dan Hambalang) mau mengalah satu sama lain, tentunya ini akan menjadi kekuatan politik yang sangat besar untuk masyarakat Jakarta.

"Pertemuan ini sebenarnya karena kekecewaan kami terhadap gagalnya komunikasi antar elit dalam menyikapi pilkada DKI Jakarta," kata Bachtiar.

Sebagaimana diketahui, jelang Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang sejumlah kandidat sudah mendeklarasikan dirinya sebagai pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta.

Koalisi PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Golkar dan Hanura mencalonkan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat. Koalisi Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN mencalonkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Sementara koalisi Partai Gerindra dan PKS dikabarkan akan mengusung jagoannya sendiri, yaitu Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

 

(ren)