Djarot: Kampanye Pakai Spanduk, Jorok Bikin Kotor

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Sumber :
  • Raudhatul Zannah - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat lebih memilih berkampanye dengan menggunakan stiker daripada membuat spanduk di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Sebab, penggunaan spanduk yang besar dinilai merusak keindahan kota Jakarta.

"Ngapain pakai spanduk? Bikin jorok, bikin kotor kota pakai spanduk-spanduk. Apalagi ditempel-tempel di pohon-pohon, ditempel di dinding-dinding jembatan dan rumah serta di tiang listrik," kata Djarot yang juga calon wakil gubernur petahana itu, di Balai Kota, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2016.

Menurut Djarot, kampanye dengan menggunakan stiker kecil akan lebih efisien. Striker itu bisa ditempel di mobil, motor maupun rumah relawannya.

"Saya bilang ke teman-teman, bikin saja stiker kecil-kecil. Tempel saja di kamu punya handphone, motor, mobil, pintu rumahmu, kamar rumahmu, wc rumahmu, wah itu baru mantap. Ya aku ada di foto tampang garang, apalagi brengos (kumis) melintang, wah takut maling," ujarnya.

Berkaca pada pengalaman Pilkada DKI Jakarta 2012, kata Djarot, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengeluarkan biaya cukup besar untuk merapikan spanduk-spanduk pasangan calon.

"Saking banyaknya ditempeli poster, jadi susah bersihinnya. Akhirnya apa? Kami cat ulang. Keluarin biaya lagi. Jadi tidak lah," katanya.

Bagi pasangan calon yang akan menggunakan spanduk, Djarot mengimbau agar tertib dan tidak memasang di tempat umum. "Kalau kamu pasang itu, pasang di pagar rumah sendiri, boleh, di depan rumahmu boleh. Tapi tidak di tempat-tempat umum," ujarnya. (ase)