Cawagub Djarot Merasa Pantas Disebut 'Jongos' Bagi Warga DKI

Calon Wakil Gubernur petahana DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat (tengah).
Sumber :
  • raudhatul zannah/VIVA

VIVA.co.id – Calon wakil gubernur petahana DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, tak keberatan disebut “jongos.” Hal itu disampaikannya saat berbincang hari ini dengan keluarga besar keturunan Djojodigdan di Balai Sarwono, Jalan Madrasah Raya, Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Menurutnya, sebutan jongos itu pantas untuk dia. Lantaran, meski sebagai Pemerintahan Provinsi (Pemprov), tugasnya tetap melayani masyarakat dan yang menjabat sebagai bos adalah masyarakat itu sendiri.

"Kita (Pemprov) itu pelayan. Saya itu pelayan bapak ibu, makanya akrab dengan siapa pun juga. Saya bisa ke mana-mana. Itu yang membuat kita senang. Sebagai pelayan masyarakat, juragannya rakyat," kata Djarot.

Dia mengaku ingin melakukan Revolusi Mental. "Sebagai jongos, kan di suruh ke mana-mana. Ya datang ke sini (lapangan), yang kita lakukan di sini mengubah mental betul-betul dari akar," tambah Djarot.

Sementara itu, menyindir soal penolakan sejumlah warga terhadap dia dan mitranya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 di beberapa tempat, dia mengaku tetap yakin masih diterima lebih banyak warga.

"Insya Allah, saya punya keyakinan, ya apabila mereka-mereka pada menolak, silahkan saja. Tapi pada saat pencoblosan di 15 Februari 2017," ujarnya.

(ren)