Pencetakan Surat Suara Pilkada DKI Terhambat Listrik Padam

Ketua KPUD DKI Jakarta, Sumarno, memeriksa contoh surat surat suara yang dicetak di PT Adi Perkasa Makassar saat listrik padam di Kota Makassar, pada Senin, 9 Januari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasir

VIVA.co.id - Insiden listrik pada sempat menghambat pencetakan perdana surat suara Pilkada DKI Jakarta di PT Adi Perkasa Makassar, Jalan Adipura, Karuwisi Utara, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, pada Senin, 9 Januari 2017. Listrik padam terjadi saat Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, sedang mengecek detail desain surat suara.

Beruntung, pihak percetakan segera menyiapkan generator set untuk membangkitkan tenaga listrik. Mesin-mesim pun kembali beroperasi setelah kurang lebih lima menit listrik padam.

Ketua Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta, Mimah Susanti, mengimbau percetakan agar insiden mati lampu tidak terulang. Apalagi, Kota Makassar dalam beberapa hari terakhir memang sering pemadaman listrik.

Insiden listrik padam, kata Susanti, tidak boleh mengganggu proses percetakan yang tenggat penyelesaiannya sangat terbatas. "Kalau pun kejadian, ya, harus diantisipasi," kata Susanti.

Menurutnya, perusahaan percetakan tidak bisa menyelesaikan target mencetak 7,2 juta surat suara tepat waktu, yakni selama delapan hari, jika insiden itu tidak diantisipasi. Imbasnya, proses distribusi surat suara ke Ibu Kota juga bisa terlambat.

Mimah menjelaskan, detail desain surat suara yang mulai dicetak sudah tuntas dan disetujui KPU serta ketiga pasangan calon. Pengawasannya diserahkan kepada Kepolisian dan manajemen perusahaan percetakan. Bawaslu dan KPUD akan datang lagi untuk mengecek perkembangan.

Satu juta surat suara per hari

Ketua KPUD DKI Jakarta, Sumarno, juga mengharapkan insiden listrik padam itu tidak lagi terjadi. Perusahaan percetakan pasti menyiapkan langkah antisipasi, termasuk menyiapkan genset.

Surat suara Pilkada DKI Jakarta dicetak sebanyak 7,2 juta mengacu pada jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 7,1 juta, ditambah surat suara cadangan sebesar 2,5 persen. "Targetnya, ya, bisa cetak satu juta surat suara per hari," katanya.

Direktur Utama PT Adi Perkasa Makassar, Makmur DN, memastikan kejadian itu tidak terlalu berdampak pada proses percetakan. Ia mengakui insiden itu tetap berdampak terhadap terhambatnya proses pencetakan.

"Segala ancaman dan risiko yang bisa mengganggu sudah kami antisipasi jauh hari, termasuk kemungkinan mati lampu lagi. Memang ada trouble (masalah), tapi tidak terlalu mengganggu percetakan," katanya.

PT Adi Perkasa Makassar memang memprioritaskan perampungan proses pencetakan surat suara Pilkada DKI Jakarta. Bahkan, perusahaan percetakan menambah jumlah mesin menjadi tiga unit. Target pencetakan selesai mulanya sepuluh hari namu dipangkas menjadi delapan hari.

(ren)