Bedanya Merayakan Imlek dan Cap Go Meh

Suasana Tahun Baru Imlek 2017 di Klenteng Petak Sembilan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adinda Permatasari

VIVA.co.id – Tahun Baru Imlek menjadi perayaan yang penting bagi warga Tionghoa di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Di Jakarta, tepatnya di Kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, warga keturunan Tionghoa ramai-ramai mendatangi vihara untuk memanjatkan doa kebaikan pada tahun yang baru.

Meski demikian, pada perayaan Imlek tidak diisi dengan berbagai acara meriah. Sebagian besar warga yang merayakan Imlek mengisinya dengan beribadah.

Menurut Ko Ahin, salah seorang petugas yang bekerja di Klenteng Hui Tek Cuong Yayasan Dharma Budi, perayaan Imlek sifatnya yang utama adalah beribadah memohon keselamatan.

"Yang ramai itu Cap Go Meh. Cap Go Meh itu hari raya Imlek terakhir biasanya ada hiburan, ada atraksi barongsai. Ini dilakukan di hari ke-15, hari penutupan akhir," kata Ko Ahin saat ditemui di Vihara Dharma Bakti, Jakarta, Sabtu 28 Januari 2017.

Dalam perayaan Cap Go Meh biasanya dipersembahkan kue keranjang yang merupakan bagian adat-istiadat bagi umat Buddha. Kue ini biasanya disajikan dengan digoreng terlebih dahulu setelah dilapisi dengan tepung.

"Ada kepercayaan anak-anak yang tidak makan kue China matanya akan belekan. Syaratnya harus makan kue China. Kalau Imlek tidak makan kue keranjang," jelas Ko Ahin lagi.

Pada hari raya ini biasanya diisi dengan doa-doa ucapan syukur serta memohon berkah dan selamat. Menurut Ko Ahin, doa yang biasa dipanjatkan adalah meminta berkat baik materi maupun keselamatan.